Selasa, 03 Januari 2017

BISNIS DAN LINGKUNGAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS


BISNIS DAN LINGKUNGAN
DAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS



Oleh :


I Made Agus Pramana Putra
(1515151009)








FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM EKSTENSI
2016

BAB I
BISNIS DAN LINGKUNGAN
1.1 Konsep Bisnis
        Menurut Gary Hamel, untuk menjadi revolusioner industri atau dapat membuat aturan permainan baru di era sulit atau era revolusi harus menciptakan konsep bisnis beserta komponen-komponennya. Suatu konsep bisnis di era sulit terdiri dari empat komponen utama, yaitu strategi inti (Core Strategy), sumber daya strategis (Strategic Resources), perantara pelanggan (Customer Interface) dan jaringan nilai (Value Network). Empat komponen utama tersebut dikaitkan oleh tiga komponen jembatan.
Antara komponen strategi inti dan sumberdaya strategis dikaitkan oleh komponen konfigurasi aktivitas (Configuration of Activities). Komponen manfaat bagi pelanggan (Customer Benefits) mengaitkan strategi inti dan perantara pelanggan. Sedangkan komponen batasan perusahaan (Company Boundaries) menjadi jembatan antara sumberdaya strategis dengan jaringan nilai. Dalam model bisnis di era sulit tersebut mencakup empat elemen penentu potensi profit yang terdiri dari efisiensi, keunikan, kecocokan dan pendorong keuntungan.
Komponen pertama dari konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), yang merupakan inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur-unsur dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi bisnis, cakupan produk / pasar dan basis diferensiasi. Visi bisnis merupakan apa yang diinginkan perusahaan yang bersifat ideal dan misi bisnis merupakan operasionalisasi dari visi bisnis. Visi dan misi bisnis ini akan mengarah pada pernyataan nilai, kehendak strategi, tujuan dan sasaran yang besar, banyak dan berani serta semua sasaran kinerja. Visi dan misi bisnis ini untuk memberi arah dan seperangkat kriteria untuk mengukur kemajuan yang dicapai. Visi yang dilandasi modal spiritual terbukti dapat melabungkan perusahaan. Merck Pharmaceutical mempunyai visi bahwa perusahaan ini eksis karena menyediakan obat-obatan bagi yang membutuhkannya, sehingga menggerakkan bagian riset untuk bekerja optimal.
Komponen kedua dari suatu konsep bisnis di era sulit adalah sumberdaya strategis (Strategic Resources), yang terdiri dari kompetensi inti, aset-aset strategis dan proses inti. Sumberdaya strategis bersifat spesifik dan unik yang dapat mengubah secara dramatis sumberdya kompetisi menjadi sumber inovasi konsep bisnis.
Kompetensi ini merupakan sesuatu keunggulan yang dimiliki perusahaan dan mampu memberikan ketrampilan dan kemampuan yang unik. Misalnya Amazon.com, mempunyai sebuah paten teknologi “One-Click” dan mempunyai merek yang sangat kuat merupakan di antara kualitas kompetensi intinya. Tetapi sesungguhnya kompetensi inti dari Amazon.com adalah pengalaman yang diciptakan untuk pelanggannya yaitu nyaman berbisnis dengan Amazon.com. Mengapa nyaman? Karena mudah (One-Click), membuat orang mempersepsikan bahwa mereka berbisnis dan menjual serta membeli produk dengan yang mempunyai merek telah dikenal.
Komponen ketiga perantara pelanggan (Customer Interface) yang mempunyai empat elemen, yaitu dukungan dan pemenuhan, informasi yang mendalam, dinamikan hubungan dan struktur harga. Harley Davidson merupakan perusahaan yang mampu membangun hubungan sejati dengan pelanggannya.
Sedangkan komponen keempat dari model bisnis adalah jaringan nilai yang mengelilingi perusahaan dan yang memperkuat dan melengkapi sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Cisco dan Nokia menggunakan jaringan pemasok mereka sebagai cara untuk mengurangi modal kerja dan meningkatkan fleksibilitas secara dramatis.
1.2 Perusahaan sebagai suatu sistem
            Sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab sosial.
            a. Kepada pemilik modal: pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
            b.
Kepada lembaga peneliti: membantu pendanaan.
            c. Kepada pekerja: membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
            d. Kepada konsumen: menyediakan barang dan jasa yang bagus.
            e. Kepada pemerintah: membayar pajak.
1.2.1.      Sifat Sistem Perusahaan
a.       Kompleks
b.      Sebagai suatu kesatuan/ unit
c.       Sifatnya beragam
d.      Saling  tergantung
e.       Dinamis
1.2.2.      Fungsi-fungsi perusahaan
Ada dua fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancar, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. :
a. Fungsi Operasi Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi penunjang.
b.Fungsi Manajemen Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
1.2.3 Ciri-ciri Perusahaan
 Mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikendali.
Ciri-ciri umumnya :
a.       Operatif: adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
b.      . Koordinatif: diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
c.       Regular: untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
d.      . Dinamis: lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
e.       Formal: tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian,
f.       . Lokasi: perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
g.      . Pelayanan Bersyarat: keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.


1.3  Lingkungan Perusahaan
Keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1.3.1        Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A.     Lingkungan Eksternal Makro
Adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan uasaha. Contoh:
-          Keadaan alam: SDA, lingkungan
-          Politik dan hamkam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hamkam negara dimana perusaah berada: menciptakan
-          Hukum
-          Perekonomian
-          Pendidikan dan kebudayaan
-          Sosial dan budaya
-          Kepundudukan
-          Hubungan internasional
B.     Lingkungan Eksternal Mikro
Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan uasaha.
Contoh:
-          Pemasok/ supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
-          Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
-          Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja,peralatan metode, dll.
-          Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
1.3.2        Lingkungan Internal
Adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh:
-          Tenaga kerja
-          Peralatan dan mesin
-          Permodalan ( pemilik,investor,pengelola dana)
-          Bahan mentah,bahan setengah jad, pergudangan
-          System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.

1.4 Kesimpulan
Perusahaan merupakan suatu organisasi atau lembaga yang menyediakan barang atau jasa. Yang disebabkan karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah proses di suatu tempat. Sehingga inti dari perusahaan ialah tempat melakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan dari dua belah pihak, pihak produsen/ perusahaan berupa laba maupun pihak konsumen berupa kepuasan barang atau jasa. Dan adapun Komponen pertama dari konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), yang merupakan inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur-unsur dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi bisnis, cakupan produk / pasar dan basis diferensiasi.                           Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab sosial.
lingkungan perusahaan merupakan
Keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. yang terbagi menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.












BAB II
TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS
2.1  Pengertian Tanggung Jawab Bisnis sosial
   Tanggung jawab sosial pelaku bisnis atau lebih dikenal di dunia multinasional sebagai Corporate Sosial Responsibility (CSR). beberapa pengertian CSR menurut lembaga bisnis international ataupun dari para pakar ekonomi bisnis:
1.      Menurut Bank Dunia CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi berkelanjutan ekonomi pembangunan yang bekerja dengan karyawan atau perwakilan mereka, masyarakat setempat dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan cara yang baik untuk bisnis dan baik untuk pengembangan.
2.      Menurut Organisasi Ekonomi Uni Eropa CSR adalah Konsep dimana perusahaan mengintegrasikan sosial dan lingkungan kekhawatiran dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan mereka atas dasar sukarela.
3.      Ricky W. Griffin dan Michael W.Pustay menyebutkan bahwa CSR adalah kumpulan kewajiban organisasi untuk melindungi dan memajukan masyarakat di mana organisasi berada
4.       Ada juga mengatakan bahwa tanggung jawab sosial pelaku usaha adalah komitmen dan kemampuan dunia usaha untuk melaksanakan hak dan kewajiban sosial terhadap lingkungan sosialnya sebagai kerangka menciptakan masyarakat peduli (Caring Society) dan kemitraan.(Bambang Wahyutomo,2003)
Dari beberapa definisi di atas bila ditilik lebih jauh sebenarnya terkandung inti yang hampir sama, Tanggung jawab sosial suatu perusahaan atau Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan komunitas lokal. Selain itu, Corporation Social Responsibility juga merupakan konsep bahwa organisasi dan perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.  Bentuk tanggung jawab yang ada disesuaikan dengan objeknya masing-masing.




2.2      Area tanggung Jawab Sosial
2.2.1  Bertanggung jawab terhadp masyarakat dan lingkungan
Ini menyangkut masalah polusi, kontaminasi zat-zat berbahaya yang merusak udara, air, dan tanah ini disebabkan oleh gas buangan knalpot mobil, motor, industry, semua ini dapat mengotori udara dan menyebabkan hujan asam yang dapat merusak lingkungan.
2.2.2        Bertanggung jawab terhadap konsumen
Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan hak-hak konsumen seperti the right to be safe, right to be informed, the right to choose, dan the right to be heard. Dengan memperhatikan hak-hak konsumen ini, maka akan dapat dicegah munculnya gejala consuumerisme, yaitu gejala action, demonstrasi, perusakan, yang akan dilancarkan oleh konsumen, karena perlakuan produsen yang tidak baik terhadap konsumen.
2.2.3        Tanggung Jawab Terhadap Investor
Para investor juga memperhatikan masalah etik dan tanggung jawab dari perusahaan dimana mereka melakukan investasi. Investor pasti tidak senang jika pimpinan perusahaan melakukan manipulasi dalam pembukuan bisnis sehingga merugikan pihak investor.
2.2.4        Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Para pengusaha mulai hati-hati dalam merekrut karyawan, melatih dan menaikkan pangkat karyawannya, agar selalu mengait dengan masalah perilaku, tanggung jawab, etika yang dijalankan oleh perusahaan. Tidak dikehendaki adanya diskriminasi, pilih kasih dalam besarnya gaji, upah, masalah suku, gender, agama, cacad fisik, pelecehan seksual, pekerja anak-anak, dan sebagainya.
2.3      Etika Bisnis
2.3.1 Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan prilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran di sini yang di maksud adalah etika standar yang secara umum dapat di terima dan diakui prinsif-prinsif baik dalam masyarakat ,perusahaan maupun individu.
Lingkungn bisnis
Faktor yang terpengaruh terhadap Perilaku Bisnis nampak pada ilustrasi berikut:
Perilaku
organisasi
 


v  Lingkungan Bisnis Seringkali pada eksekutif perusahaan di hadapan pada suatu dilemma yang menekannya,seperti misalnya harus menjual kuota penejualan,menekan ongkos-ongkos ,peningkatan efisiensi dan bersaing.
v  Organisasi Secara umum,anggota organisasi itu sendiri saling mempengaruhi satu dengan yang lain (proses interaktif). Di pihak lain organisasi terhadap individu harus tetap berprilaku etis,misalnya masalah pengupahan ,jam kerja maksimum.
v  Individu Seseorang yang memiliki filosofi moral,dalam bekerja dan berinteraksi dngan sesama akan berprilaku etis .prinsif-prinsifnya dapat dipelajari dari hasil interaksi dngan teman, keluarga , kenalan.
Dalam bekerja, individu harus memiliki tanggung jawab terhadaphasil pekerjaanya dengan menjaga kehormatan profesinya.

            Dalam decade terakhir ini diributkan adanya pergeserasan dalam etika bisnis, yang dikatakan makin merosot. Merosotnya rasa solidaritas, tanggung jawab sosial dan tingkat kejujuran di kalangan kelompok bisnis, merupakan gejala yang paling parah. Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang. Keputusan etik ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar moral kedalam kegiatan bisnis.
Etika bisnis mencangkup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, dan sebagainya. Orang yang menanam uang atau investor menginginkan managemen dapat mengelola perusahaan dengan berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuantungan bagi mereka. Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu dan dapat dipercaya dan dengan harga yang layak. Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Jika kita perhatikan tanggung jawab sosial dari bisnis terhadap masyarakat akan dipengaruhi oleh:

Etik
Peraturan
Aksi Konsumen
 







Etik berasal dari perasaan kebenaraan yang ada pada tiap-tiap hati sanubari manuisa.
Peraturan berasal dari pemerintah atau masyarakat.
Aksi konsumen terjadi pada ketidak puasan yang sudah berlarut-larut dan menginginkan adanya suatu perbaikan , dan menimbulkan gerakan kebaikan konsumerisme ataupun gerakan umum di masyarakat.
Pada mulanya tanggung jawab bisnis hanya untuk menghasilkan laba bagi para pemilik. kemudian muncul  aksi yang menghendaki agar bisnis juga bertanggung jawab menghasilkan dan menjual barang yang bermutu bagi masyarakat.
Contoh etika bisnis dalam praktek sehari-hari adalah sebagai berikut :

·         Dalam hubungan antar bisnis dengan konsumen suka digunakan promosi yang menyesatkan atau bahkan menipu konsumen. Dalam ukuran sering kali digunakan ukuran yang sudah tidak valid , sehingga berat suatu barang tidak sesuai dengan berat yang sebenarnya.yang membahayakan keseh
·         Promosi untuk barang kesehatan masyarakat,seperti alkohol,dan rokok.masalah ini sudah di tanganin oleh pihak pemerintah.
·         Ada erusahaan besar mencoba menekan perushan kecil,atau menekan pihak pemasok agar mau menekan harga atau memberi korting lebih besar, jika tidak perusahaan tidak akan memberi dari pemasok tersebut. Atau sebalikanya pihak pemasok besar mencoba menekan perusahaan kecil, agar membeli barangnya dengan harga semaunya pemasok, jika tidak barang tidak akan dikirim.
·         Promosi atau sponsor yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, dokter atau pengacara sampai saat ini memang masih belum terlihat dan ini merupakan salah satu etika bisnis dalam bidang kesehatan.
·         Kadang-kadang perusahaan memainkan trik-trik kotor dengan menyebarkan berita buruk tentang perusahaan saingannya dengan tujuan ingin menjatuhkan perusahaan saingan terdekat.
2.3.2  Etika berinteraksi
·         Interaksi dengan kosumen  Perusahaan banyak berhubungan dengan konsumen melalui bagaian marketing, misalnya iklan tidak boleh bersifat menipu orang.
·         Interaksi dengan  produsen lain Dalam etika iklan,seyogyanya sebuah iklan tidak boleh menjelekan produk perusahaan saingannya.
·         Iklan terhadap anak-anak Iklan yang ditunjukan terhadap anak-anak atau iklan yang menggunakan artis anak-anak ,terpengaruh besar terhadap anak yang menonton  TV.
·         Iklan jasa provisional  Adalah kurang etis, bila jasa provisional memasang iklan di mas media,seperti iklan di dokter istimewa ,rumah sakit nomor satu dengan perawat-perawat yang cekatan dan ramah.
·         Iklan rokok, Minuman yang memabukkan iklan rokok dan minuman sudah dilarang oleh pemerintah dalam penampilannya di media masa ataupun cetak, karena dianggap tidak baik oleh masyarakat. Dan apabila ada iklan rokok, itu hanya menampilkan merek bukan menampilkan orang yang beradegan merokok ataupun minuman yang memabukkan di dalam suatu iklan.
·         Etika dan suppliers  Sering kali terjadi tekanan-tekanan kurang etis dalam bisnis.misalnya pihak suppliers menekan pabrikan akan memesan barang lebih bnayak, sebab ada kemungkinan pengiriman barang akan terlambat.
·         Etika terhadap saingan Kadang-kadang ada produsen yang berbuat kurang etis terhadap saingan dengan menyebarkan rumor bahwa produk saingan kurang bermutu.
·         Etika hubungan dengan karyawan Di dalam perusahan ada aturan-aturan dan batas-batas etika yang mengatur hubungan atasan –bawahan .
·         Etika hubungan dengan public Hubungan dengan public harus di jaga sebaik mungkin agar selalu terpelihara dengan harmonis.
2.4 Kesimpulan
Pelaksanaan tanggung jawab social bisnis atau pelaksanaan etik dalam bisnis. Pelaksanaan etik termasuk masalah produksi barang dan jasa, masalah distribusi, pemasangan iklan, pemberian harga, penjagaan kelestarian lingkungan dari ancaman berbagai polusi dan sebagainya. Dunia bisnis harus dapat menghasilkan keuntungan yang layak bagi para pemilik bisnis, tetapi harus dalam batas-batas wajar yang tidak melanggar peraturan pemerintah. Harus menjaga kelestarian lingkungan, tidak menggunakan sumber daya alam berlebihan, tanpa menghiraukan efisiensi, dan menimbulkan polusi suara, air dan udara.



DAFTAR PUSTAKA
Nickels, McHugh. Pengantar Bisnis: Understanding Busines. Salemba Empat. Jakarta: 2009

Murti Sumarni dan jhon Suprihanto,2014 Pengantar Bisnis ,edisi keenam , Liberty jogyakarta

Buchari  Alma.2014.Pengantar Bisnis Cetakan ketujuhbelas .Alfabeta Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar