Selasa, 03 Januari 2017

FUNGSI PEMASARAN

1.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Jadi disini tugas manajer pemasaran yaitu memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk kegiatan yang sifatnya rutin, manajer pemasaran dapat mendelegasikan keputusan-keputusan kepada staf atau bawahannya.
Dapat dikatakan pula bahwa, pemasaran terdiri atas serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (Target Market), mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa pemuas keinginan, memberi nilai pada konsumen dan laba bagi perusahaan. Maka orientasi pemasaran yang seksama akan memajukan perusahaan.
Jenis-Jenis Pasar
·         Pasar Konsumen
Sekolompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi, bukan dijual atau diproses lebih lanjut.
·         Pasar Industri
Pasar yang terdiri individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi, baik lansung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain kemudian dijual.
·         Pasar Penjual
Individu dan organisasi yang membeli barang untuk dijual lagi atau disewakan untuk mendapatkan laba.
·         Pasar Pemerintah
Pasar dimana terdapat lembaga pemerintah, seperti : departemen, direktorat, kantor dinas dan instansi lain.


1.2.Konsep-konsep dalam Pemasaran
            Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan harus diorganisasikan secara terpadu serta memerlukan suatu pelaksanaan manajemen pemasaran yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan kesejahteraan lingkuangan. Untuk mendukung pemasaran tersebut, secara umum terdapat 5 konsep pemasaran:
1.      Konsep produksi (The Production Concept)
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia, selaras dengan kemampuannya. Oleh karenanya manajemen harus berupaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi.
2.      Konsep produk (The Product Concept)
Konsep ini mengandung pengertian bahwa, konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas dan prestasi terbaik serta keistimewaan yang menonjol.
Pelaksanaan konsep produk ini perlu persyaratan:
Ø  Konsumen membeli produk tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhannya
Ø  Konsumen menaruh perhatian pada kualitas produk
Ø  Konsumen mengetahui tinggi rendahnya kualitas dan perbedaan dalam penampilan diantara berbagai merk barang lain yang sejenis
Ø  Konsumen bersedia membayar pada harga yang layak sesuai dengan kualitas barang.
3.      Konsep Penjualan (The Selling Concept)
Pengertian yang terkandung dalam konsep penjualan adalah bahwa, konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, kecuali jika produsen mengupayakan promosi dan penjualan yang agresif. Jadi dalam konsep ini terkandung dasar pemikiran:
Ø  Tugas utama produsen adalah mencapai volume penjualan yang setinggi-tingginya
Ø  Konsumen harus didorong untuk membeli dengan berbagai cara peningkatan penjualan
Ø  Konsumen mungkin akan melakukan pembelian lagi dan kalau tidak, masih ada konsumen yang lain.
Perusahaan yang memakai konsep penjualan lebih mementingkan volume penjualan daripada kepuasan konsumen. Untuk mencapai tingkat volume penjualan yang tinggi, seringkali penjual tidak segan-segan mengutamakan cara yang kurang jujur untuk mempengaruhi konsumen.
Konsep penjualan ini dapat juga berhasil jika dipengaruhi kondisi sebagai berikut:
Ø  Pembeli mengetahui bahwa kata-kata penjual tidak sepenuhnya benar
Ø  Pembeli yang kecewa atas produk, dengan cepat melupakan kekecewaannya
Ø  Pembeli yang kecewa tidak akan mengadu ke Lembaga Konsumen dan tidak memberitahukan kekecewaanya kepada calon pembeli yang lain
Ø  Jumlah calon pembeli cukup banyak sehingga penjual tidak perlu menciptakan pelanggan.
4.      Konsep Pemasaran (The Marketing Concept)
Konsep pemasaran beranggapan bahwa, kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta pemberian kepuasan yang dinginkan secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh pasar pesaingnya.
Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep Pemasaran yaitu:
Ø  Pemuasan keinginan kelompok pembeli tertentu adalah tugas perusahaan
Ø  Untuk memuaskan keinginan konsumen tersebut, diperlukan program riset pemasaran agar dpat diketahui pola keinginan pembeli
Ø  Semua kegiatan untuk mempengaruhi pembeli harus ditempatkan dibawah control pemasaran yang terintegrasi
Ø  Kepuasan konsumen akan dapat menimbulkan loyalitas dan kesan baik dari pembeli.
Apabila perusahaan menganut konsep pemasaran, maka semua kegiatan akan diarahkan kepada keinginan konsumen (consumer oriented). Pada haketatnya, konsep pemasaran juga menginginkan volume penjualan yang menguntungkan, tetapi laba yang diperoleh dari volume penjualan itu harus diperoleh melalui kepuasan konsumen.
5.      Konsep Pemasaran Kemasyarakatan (The Societal Marketing Concept)
Konsep ini menyatakan bahwa,tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada yang diberikan oleh pesaing-pesaing perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan rakyat. Konsep ini mengupayakan untuk mejaga kepentingan masyarakat dalam jangka panjang, di samping tujuan yang lain yaitu memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Perbedaan Konsep Penjualan, Konsep Pemasaran, dan Konsep Pemasaran Baru


Konsep Penjualan:            Konsep Pemasaran                            Konsep Pemasaran Baru
ü  Menitik beratkan pd                    - menitik beratkan pd                       - lebih menitik beratkan
Produk serta keinginan                   kebutuhan dan                                    pada kepentingan
Penjual/produsen                             keinginan pembeli                              lingkungan bisnis dan
ü        Produsen membuat                       - produsen menentukan                    - produsen menentukan
Produk dan mencari                          apa kebutuhan/keingi-                         kebutuhan pembeli dan
keuntungan dari                                 an pembeli dan mencari                      berupaya memuaskan
penjualan produk                               keuntungan serta menya-                    kebutuhan tersebut
tersebut melalui                                  lurkan produk untuk                           dengan manajemen
upaya-upaya promsosi                        memuaskan kebutuhan                        strategic
 yang intensif                                       tersebut melalui pemasa-
                                                               ran yang terpadu.
ü     Intern, orientasi                               - Ekstern, orientasinya                      - disamping berorientasi
ke dalam                                                 ke pasar                                              ke pasar juga memper-
perusahaan                                                                                                        hatikan “stake holder
                                                                                                                          benefits”
 
 

























1.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Terdapat 4 unsur dalam Marketing Mix yaitu: produk, harga, promosi dan tempat (saluran distribusi) yang sering disebut 4p (product, price, promotion, place).
            Untuk mencapai tujuan pemasaran, maka keempat unsure tersebut harus saling mendukung satu dengan yang lain dengan kata lain, manajemen harus berusaha agar variable-variabel Marketing Mix dapat terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
            Marketing Mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk.

ü  Produk
Yaitu setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Banyak contoh dalam pasar yang dapat kita sebutsebagai produk, misalnya mobil, music dalam compact disk (cd), bahkan tempat wisata, pangkas rambut dan jasa.

Pengembangan suatu produk harus didasari oleh pertimbangan adanya pembagian produk yaitu ada 3 bagian:
1.      Produk inti (Core Product)
Disini harus diketahui apa sebenernya yang dibutuhkan oleh konsumen . setiap produk tentu memiliki manfaat serta ciri-ciri tertentu. Dalam hal ini penjual harus dapat menjual manfaat tersebut dan bukan cirri pokok. Produk inti terdiri dari unsur: Manfaat inti.
            Suatu contoh: -    konsumen membeli panas bukan gas
-          wanita membeli kecantikan bukan kosmetik
-          nasabah membeli keamanan bukan deposito
2.      Produk berwujud (Tangible Product)
Perusahaan harus berusaha untuk mengubah produk inti menjadi produk berwujud (tangible product).
Misalkan saja: computer, buku.
Dalam produk berwujud ini terdapat lima cirri yaitu:
a.       Tingkat mutu produk
b.      Model produk
c.       Merk produk
d.      Ciri-ciri produk
e.       Kemasan (pembungkus)
3.      Produk tambahan (Augmentented Product)
Perusahaan harus dapat menawarkan manfaat dan pelayanan tambahan. Dapat diberikan contoh: garansi, penerimaan barang ke rumah.
Dalam produk tambahan ini terdapat empat unsur yaitu:
Ø  Instalasi
Ø  Jaminan
Ø  Penyerahan dan Kredit
Ø  Pelayanan Purna Jual
Ternyata persaingan dewasa ini lebih menuju kea rah apa yang dapat ditambahkan perusahaan pada produk yang dibuatnya dalam bentuk pembungkusan, iklan, pelayanan, syarat penyerahan barang dan sebagainnya.

ü  Penetapan Harga
Dalam Marketing Mix harga merupakan satu-satunya komponen yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsure lainnya dalam (Marketing Mix) menunjukan biaya. Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Bagi perusahaan penetapah harga bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Seringkali perusahaan menetapkan harga terlalu berorientasi pada biaya dan kurang menijau perubahan pasar. Suatu harga umumnya ditetapkan bertujuan untuk:
Ø  Meningkatkan penjualan
Ø  Mempertahankan dan memperbaiki market share
Ø  Menstabilkan tingkat harga
Ø  Mengembalikan investasi
Ø  Mencapai laba maksimum

Penetapan harga bagi perusahaan perdagangan yang membeli barang jadi dan menjualnya dalam bentuk yang sama tidak serumit seperti pada perusahaan industry yang memproses bahan mentah sampai produk jadi.
ü  Pemilihan Saluran Distribusi
Untuk memperluas daerag pemasaran dan agar produk cepat tersebar ke konsumen, maka perusahaan perlu segera menetapkan penggunaan saluran distribusi.
Definsi
(1)   Saluran distribusi suatu produk adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industry pemakai
(2)   Saluran distribusi merupakan struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen, pedagang besar dan pengecer melalui suatu produk atau jasa dipasaran.
Fungsi Saluran Distribusi:
Ø  Mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan memudahkan pertukaran
Ø  Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi mengenai tawaran
Ø  Melakukan pencarian dan berkomunikasi dengan calom pembeli
Ø  Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli
Ø  Mengusahakan perundingan untuk mencapai persetujuan akhir atas harga dan ketentuan lainnya mengenai tawaran agar perpindahan pemilikan dapat terjadi
Ø  Melaksanakan pengangkutan dan penyimpanan produk
Ø  Mengatur distribusi dana untuk menutup biaya saluran distribusi
Ø  Menerima resiko dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran pemasaran
ü  Mempromosikan Produk
Pemasaran pada masa sekarang ini tidak cukup hanya dengan pengembangan produk, peningkatan kualitas, penetapan harga yang terjangkau atau penyaluran produk yang tepat, tetapi terlebih lagi produsen harus dapat berkomunikasi dengan langganannya. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan promosi, atau dengan melatih para tenaga penjual agar dapat menyampaikan pesan produsen tentang produk yang dijualnya.
Jika dapat dikatakan bahwa, promosi mencakup semua kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk dan bertujuan agar konsumen tertarik untuk membelinya. Apabila perlu dilakukan dengan cara membujuk konsumen agar segera melakukan transaksi pembelian produk. Seperti yang kita ketahui bahwa promosi merupakan salah satu komponen marketing mix yang sangat penting untuk mendorong permintaan.

1.4 Pemasaran Jasa

Definisi
            Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu. Produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Menurut pendapat lain
Lam, Hair dan McDaniel (2001:482) mendefinisikan jasa sebagai hasil dari usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau objek. Jasa meliputi suatu perbuatan, suatu kinerja, atau suatu upaya yang tidak bisa diproses secara fisik  

Payne (2000:12) merumuskan jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai dan manfaat)  intangible yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik dan tidak menghasilkan perubahan kepemilikan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa atau bisa juga tidak berkaitan dengan produk fisik. Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya : bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan lain-lain. 

Karakteristik jasa
Pada mulanya pemasaran hanya dihubungkan dengan penjualan produk fisik seperti buku, sabun, televisi, sepeda, mobil dan sebagainnya. Namun pada saat sekarang ini pemasaran jasa sudah banyak dijalankan. Jasa yang dipasarkan disini berupa ide, gagasan, tempat dan manusia. Secara nyata dapat kita lihat adanya bidang penawaran jasa seperti:
Ø  Perbankan
Ø  Hotel/pariwisata
Ø  Rumah sakit
Ø  Biro jasa komputer
Ø  Notaris
Ø  Pengacara, dan sebagainnya
Jasa memiliki 4 karakteristik
a.       Tidak berwujud
Maksudnya tidak dapat diciptakan dan dilihat sebelum dikonsumsikan. Disini pembeli harus mempunyai keyakinan penuh kepada penjual/pembeli jasa. Untuk itu penjual jasa harus dapat meningkatkan kewujudan jasa dengan cara lebih memperlihatkan manfaat jasa tersebut.
b.      Tidak dapat dipisahkan atau tidak dapat diwakilkan
Dalam hal ini bisa kita lihat bahwa jasa selalu melekat pada sumbernya, misalkan saja kita ingin melihat pertunjukan wayang kulit yang akan dipentaskan oleh seorang dalang tertentu yang menjadi favorit kita. Maka akan menjadi berbeda apabila ternyata dalang itu berhalangan dan digantikan oleh dalang lain. Bisa jadi penonton akan kecewa.
c.       Tidak tahan lama
Maksudnya jasa itu tidak seperti produk fisik, misalnya kita bisa membelinya sekarang untuk persediaan bulan depan. Tetapi jasa akan mempunyai nilai disaat pembeli jasa membutuhkan pelayanan. Oleh karena itu seringkali permintaan akan jasa berfluktuasi. Sebagai contohnya, orang pergi ke dokter hanya pada saat merasa sakit dan jasa dokter tersebut akan mempunyai nilai bagi pasien yang sedang sakit.
d.      Aneka ragam
Ternyata harga atau tarip suatu jasa yang sama bisa beraneka ragam, seperti misalnya, tarip jasa dokter, tarip pangkas rambut di salon, juga tarip jasa pengacara atau advokat. Hal ini sangat tergantung siapa yang memberi layanan jasa dan dimana layanan jasa tersebut diberikan.
Strategi Pemasaran Jasa  
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Tujuan  akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer Statisfaction”). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Sebelum meluncurkan suatu produk baru ke pasar, sebuah  perusahaan hendaknya merancang suatu strategi yang baik untuk produk tersebut agar produk yang dihasilkannya dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Strategi pemasaran adalah rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian,  perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan serta distribusi. Salah satu strategi pemasaran yang dapat diambil oleh perusahaan adalah bauran pemasaran (marketing mix).

1.5 KESIMPULAN
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. . Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan harus diorganisasikan secara terpadu serta memerlukan suatu pelaksanaan manajemen pemasaran yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan kesejahteraan lingkuangan. Manajemen pemasaran adalah analisis, perencana, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang direncanakan untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (target buyer) dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasinya. Untuk mencapai tujuan pemasaran, maka keempat unsur bauran pemasaran 4p (product, price, promotion, place) tersebut harus saling mendukung satu dengan yang lain.













II.FUNGSI KEUANGAN
2.1 Pengertian Pembelanjaan
        Pembelanjaan perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien mungkin (Bambang Riyanto, 2002). Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa, fungsi pembelanjaan dalam perusahaan meliputi:
-          Fungsi pengalokasian dana
-          Fungsi pemenuhan kebutuhan dana
Dalam hal ini manajer keuangan perusahaan harus dapat melaksanakan efisiensi dengan baik dalam fungsi pengalokasian dana maupun fungsi pemenuhan kebutuhan dana. Perusahaan dapat secara internal memenuhi kebutuhan akan dana, yaitu dengan menggunakan keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang ditahan, atau dapat pula menggunakan penyusutan aktiva tetap (pembelanjaan intensif). Perusahaan dapat pula menggunakan sumber dari luar perusahaan (sumber ekstern) yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik, penjualan obligasi, kredit bank atau penerbitan saham baru.
Pembelanjaan Pasif
            Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana dan dana yang diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan.
Pembelanjaan aktif
            Merupakan upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya dalam surat-surat berharga secara efisien.
Disini pemilihan susunan kualitatif dari aktiva akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan kualitatif dan pasiva akan menentukan menentukan struktur finansial dan struktur modal perusahaan.
2.2 Sumber-sumber Modal
            Pada dasarnya terdapat dua kelompok modal yang menjadi sumber dana bagi perusahaan, yaitu modal asing/luar dan modal sendiri.
Modal asing/luar adalah modal yang diperoleh perusahaan dari pinjaman-pinjaman yang akan dioperasikan perusahaan dalam waktu tertentu saja. Karena harus dikembalikan dengan disertai bunga. Modal sendiri adalah modal yang dimasukkan oleh para pemilik perusahaan, yang seterusnya akan dioperasikan perusahaan selama masih berjalan. Atas jasa modal sendiri dalam perusahaan maka diperoleh balas jasa berupa pembagian keuntungan dari hasil usaha perusahaan. Modal sendiri masih dibedakan menjadi dua yaitu bersumber dari perusahaan dan dari dalam perusahaan. Modal yang dari luar disebut modal saham/sero (dalam perusahaan bukan PT disebut modal), sedangkan yang dari dalam merupakan saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
Modal Asing
Modal asing jangka pendek, hutang atau modal asing jangka pendek adalah kredit rekening Koran, kredit penjual, kredit pembeli dan kredit wesel:
1.      Kredit Rekening Koran
Kredit Rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu, yang oleh perusahaan tidak diambil sekaligus tetapi sebagaian demi sebagaian sesuai dengan kebutuhannya dengan bunga yang dibayar hanya terhadap jumlah uang yang telah diambil saja, meskipun perusahaan meminjam lebih dari jumlah tersebut.
2.      Kredit Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan secara kredit. Selama itu pembeli dapat dikatakan menerima kredit penjual dari penjual.
3.      Kredit Pembeli
Adalah kredit yang diberikan oleh pembeli kepada penyedia bahan mentahnya atau barang lain.
Modal asing/hutang jangka menengah bentuk utamanya adalah:
1.      Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun
2.      Leasng
Modal asing/hutang jangka panjang bentuk utamanya adalah:
1.      Pinjaman Obligasi
Jangka waktu didasarkan pada:
  1. Jangka waktu pinjaman kredit hendaknya disesuaikan dengan jangka waktu penggunaanya dalam perusahaan.
  2. Jumlah ansuran harus disesuaikan dengan jumlah penyusutan dan aktiva tetap yang dibelanjai dengan kredit obligasi.
Apabila sistem pelunasannya sekaligus disebut SINKING FUNGS SYSTEM sedang kalau berangsur-angsur disebut AMORTIZATION SYSTEM.
Jenis Obligasi antara lain:
Ø  Obligasi Biasa (Bonds)
Obligasi yang bunga/kuponnya tetap dibayar debitur pada waktu tertentu.
Ø  Obligasi Pendapatan (Income Bonds)
Obligasi yang bunganya dibayar pada waktu debitur mendapat keuntungan.
Ø  Obligasi yang dapat ditukarkan (Convertible Bonds)
Obligasi yang memberi kesempatan kepada pemegang surat obligasi untuk menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang bersangkutan.

2.      Pinjaman Hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang terhadapt barang tak bergerak agar barang itu bisa dijual untuk menutup tagihannya bila tak bisa membayar.
modal sendiri
adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dalam berbagai macam bentuk. Menurut bentuk hukum:
Ø  PT adalah modal saham
Ø  Firma adalah modal yang berasal dari anggota firma
Ø  CV adalah modal dari anggota bekerja dan anggota diam
Ø  Perusahaan Perorangan adalah modal yang berasal dari pemilik
Ø  Koperasi adalah modal yang berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib
Modal sendiri dalam PT terdiri dari:
Ø  Modal saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT. Adapun jenis-jenis saham adalah sebagai berikut:
ü  Saham biasa
Pemegang biasa akan mendapat deviden pada akhir tahun pembukuan hanya kalau perusahaan tersebut mendapat keuntungan.
Adapun fungsi saham biasa dalam perusahaan:
Ø  Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan modal permanen.
Ø  Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba
Ø  Sebagai alat untuk mengadakan fusi atau kombinasi dari perusahaan
Ø  Sebagai alat untuk menguasai perusahaan.
ü  Saham preferen
Perbedaan antara saham biasa dengan saham preferen adalah saham biasa mempunyai hak suara sedangkan saham preferen tidak mempunyai hak suara. Adapun persamaan antara saham biasa dengan saham preferen adalah bahwa pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen hanya berhak menerima deviden apabila perusahaan mendapat keuntungan.
ü  Saham preferen kumulatif
Perbedaan dengan saham preferen hanya terletak pada adanya hak kumulatif pada saham preferen kumulatif. Besarnya deviden dari saham preferen kumulatif pun dinyatakan dalam persentase tertentu dari nilai nominalnya.

Ø  Cadangan
Tidak semua cadangan termasuk dalam pengertian modal sendiri. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri:
  1. Cadangan Ekspansi
  2. Cadangan Modal Kerja
  3. Cadangan Selisih Kurs
  4. Cadangan Umum

Cadangan yang tidak termasuk ke dalam modal sendiri:
Ø  Cadangan depresiasi/akumulasi depresiasi
Ø  Cadangan piutang ragu-ragu
Ø  Cadangan yang bersifat hutang
Di dalam PT terdapat:
a.       Cadangan rahasia
Adalah cadangan yang jumlahnya tidak nampak dalam neraca dan jumlahnya tidak mudah diketahui.
  1. Cadangan diam
Adalah cadangan yang jumlahnya tidak nampak dalam neraca tetapi dapat diduga adanya nilai cadangan dalam perusahaan.
Cadangan Diam dan Rahasia pada prinsipnya dapat dibentuk dengan cara sebagai berikut:
  1. Mengadakan penilaian yang lebih rendah pos-pos aktiva daripada nilai yang sebenarnya.
  2. Mengadakan penilaian yang lebih tinggi pos-pos hutang daripada nilai yang sebenarnya.
Sebaiknya perusahaan membentuk cadangan rahasia jika ingin diketahui oleh pihak luar.
Ø  Laba Ditahan
Apabila perusahaan memperoleh laba tetapi belum mempunyai tujuan mengenai penggunaan laba itu maka disebut Laba Ditahan. Di dalam Neraca sering cadangan dan laba ditahan dijadikan satu dalam pos Retained Earning atau pos-pos sisa-sisa laba. Adalnya laba akan memperbesar modal sendiri sedangkan jika rugi akan memperkecil modal sendiri.
2.3 Cara Pemenuhan Kebutuhan Modal
Cara pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
            Pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri-sendiri dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang akan dibiayai, disebut juga Pembelanjaan Parsial.
            Pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan memandang semua kebutuhan sebagai satu kesatuan dan satu kelompok. Disebut juga sistem Pembelanjaan Total.
            Modal dana yang sifatnya konstan disebut modal konstan dan modal dana yang berubah-ubah disebut modal variabel. Faktor konstan dan variabel ini terdapat pada aktiva lancer dan tetap. Faktor konstan dari dana yang ditanamkan dalam aktiva lancer disebut aktiva lancer permanen/modal kerja permanen.
Pedoman Kebutuhan dana ditinjau dari sudut likuiditas dan rentabilitas
Pedoman pembelanjaan sebagai berikut:
  1. Untuk aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang jangka waktu atau umurnya tak lebih pendek daripada terikatnya dalam aktiva lancer tersebut.
  2. Untuk aktiva tetap yang tidak berputas (tanah) pada prinsipnya dibiayai dengan modal sendiri, karena untuk jenis aktiva ini tidak diadakan depresiasi
  3. Untuk aktiva tetap tidak berputas secara berangsur-angsur (gedung, mesin, kendaraan dan sebagainnya) dapat dibiayai dengan kredit jangka panjang atau modal sendiri.
Pedoman pembelanjaan ditinjau dari sudut likuiditas sebagai berikut:
1.      Kebutuhan dana yang permanen (media konstan)
Pada prinsipnya harus dibiayai dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang.
2.      Kebutuhan dana yang berubah-ubah jumlahnya disaat inti konstan (modal variabel)
Pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih pendek daripada kebutuhannya.
Masalah optimum modal adalah masalah pemenuhan kebutuhan dana, mana yang lebih menguntungkan antara pemenuhan dengan kredit jangka pendek dana kredit jangka panjang atau kombinasi beberapa bagian dana yang dipenuhi dengan kredit jangka panjang.
Pemenuhan Kebutuhan dana Ditinjau dari Sudut Sovabilitas dan Rentabilitas
Prof.Dr.Njoo Hong Hwie mengemukakan skema pembelanjaan dari sudut sonvabilitas
1.      Modal dari dari golongan pesimis tulen ditarik dengan memberikan hak preferen atas barang-barang tertentu dari perusahaan hipotik atau gadai
2.      Golongan pesimis biasa, dapat ditarik dengan menempatkan mereka sebagai kreditur, tetapi tidak disertai hak preferen sehingga dapat digolongkan dengan kreditur konkuren
3.      Modal dari golongan optimis tulen, ditarik supaya mereka turut mengambil di dalam perusahaan, yang tidak mempunyai hak preferen
4.      Modal dari golongan optimis biasa ditarik supaya mereka turut mengambil bagian dalam perusahaan, tetapi mempunyai hak preferen (peserta preferen)
      Perimbangan antara besarnya modal asing dan modal sendiri akan mempunyai efek tingkat solvabilitas perusahaan yang bersangkutan. Hubungan antara reabilitas dan solvabilitas dalam penarikan modal: Kepentingan solvabilitas adalah sesuai dengan kepentingan rentabilitas modal sendiri dan pada keadaan lain kepentingan solvabilitas bertentangan dengan rentabilitas modal sendiri.






2.4 KESIMPULAN
      Tersedia dana yang cukup merupakan suatu syarat agar perusahaan dapat melaksanakan berbagai kegiatan sehari-hari dengan lancer. Cukup berati tidak kekurangan dana dan tidak kelebihan dana. Kekurangan dana dapat mengakibatkan pembelian bahan baku atau barang dagangan serta pembayaran lainnya dapat terganggu. Sebaliknya apabila kelebihan dana dapat mengakibatkan investasi perusahaan terlalu besar. Hal itu selanjutnya menimbulkan beban tetap yang besar dari waktu ke waktu. Agar dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukup, maka sisi lain dituntut adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber-sumber dama. Tepat dalam artian jumlah maupun kualitas (tepat waktu maupun tinggi rendahnya biaya yang ditanggung). Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat ditentukan/dipilih apakah sumber dana dari modal asing (jangka pendek atau jangka panjang) atau sumber dari modal sendiri.



















DAFTAR PUSTAKA

Sumarni, murti. 2014. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Liberty Yogyakarta.
Lamb, Charles W dan Hair, Joseph F, 2001,  Pemasaran, buku 1, Jakarta, Salemba Empat

Tjiptono, Fandy, 2005, Pemasaran Jasa, Edisi-1, Banyumedia, Malang-Jakarta Tim



Tidak ada komentar:

Posting Komentar