BISNIS DAN LINGKUNGAN
DAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS
Oleh :
I
Made Agus Pramana Putra
(1515151009)
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM
EKSTENSI
2016
2016
BAB
I
BISNIS
DAN LINGKUNGAN
1.1
Konsep Bisnis
Menurut
Gary Hamel, untuk menjadi revolusioner industri atau dapat
membuat aturan permainan baru di era sulit atau era revolusi harus menciptakan
konsep bisnis beserta komponen-komponennya. Suatu konsep bisnis di era sulit
terdiri dari empat komponen utama, yaitu strategi inti (Core Strategy), sumber daya strategis (Strategic Resources),
perantara pelanggan (Customer Interface)
dan jaringan nilai (Value Network).
Empat komponen utama tersebut dikaitkan oleh tiga komponen jembatan.
Antara komponen strategi inti dan sumberdaya strategis dikaitkan oleh
komponen konfigurasi aktivitas (Configuration
of Activities). Komponen manfaat bagi pelanggan (Customer Benefits) mengaitkan strategi inti dan perantara pelanggan.
Sedangkan komponen batasan perusahaan (Company
Boundaries) menjadi jembatan antara sumberdaya strategis dengan jaringan
nilai. Dalam model bisnis di era sulit tersebut mencakup empat elemen penentu
potensi profit yang terdiri dari efisiensi, keunikan, kecocokan dan pendorong
keuntungan.
Komponen pertama dari konsep bisnis ini adalah strategi inti (Core Strategy), yang merupakan inti dari
bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk berkompetisi. Unsur-unsur dari
strategi inti tersebut meliputi visi dan misi bisnis, cakupan produk / pasar
dan basis diferensiasi. Visi bisnis merupakan apa yang diinginkan perusahaan
yang bersifat ideal dan misi bisnis merupakan operasionalisasi dari visi
bisnis. Visi dan misi bisnis ini akan mengarah pada pernyataan nilai, kehendak
strategi, tujuan dan sasaran yang besar, banyak dan berani serta semua sasaran
kinerja. Visi dan misi bisnis ini untuk memberi arah dan seperangkat kriteria
untuk mengukur kemajuan yang dicapai. Visi yang dilandasi modal spiritual
terbukti dapat melabungkan perusahaan. Merck Pharmaceutical mempunyai visi
bahwa perusahaan ini eksis karena menyediakan obat-obatan bagi yang
membutuhkannya, sehingga menggerakkan bagian riset untuk bekerja optimal.
Komponen kedua dari suatu konsep bisnis di era sulit adalah sumberdaya
strategis (Strategic Resources), yang
terdiri dari kompetensi inti, aset-aset strategis dan proses inti. Sumberdaya
strategis bersifat spesifik dan unik yang dapat mengubah secara dramatis
sumberdya kompetisi menjadi sumber inovasi konsep bisnis.
Kompetensi ini merupakan sesuatu keunggulan yang dimiliki perusahaan dan
mampu memberikan ketrampilan dan kemampuan yang unik. Misalnya Amazon.com,
mempunyai sebuah paten teknologi “One-Click”
dan mempunyai merek yang sangat kuat merupakan di antara kualitas kompetensi
intinya. Tetapi sesungguhnya kompetensi inti dari Amazon.com adalah pengalaman
yang diciptakan untuk pelanggannya yaitu nyaman berbisnis dengan Amazon.com.
Mengapa nyaman? Karena mudah (One-Click),
membuat orang mempersepsikan bahwa mereka berbisnis dan menjual serta membeli
produk dengan yang mempunyai merek telah dikenal.
Komponen ketiga perantara pelanggan (Customer
Interface) yang mempunyai empat elemen, yaitu dukungan dan pemenuhan,
informasi yang mendalam, dinamikan hubungan dan struktur harga. Harley Davidson
merupakan perusahaan yang mampu membangun hubungan sejati dengan pelanggannya.
Sedangkan komponen keempat dari model bisnis adalah jaringan nilai yang
mengelilingi perusahaan dan yang memperkuat dan melengkapi sumberdaya yang
dimiliki perusahaan. Cisco dan Nokia menggunakan jaringan pemasok mereka
sebagai cara untuk mengurangi modal kerja dan meningkatkan fleksibilitas secara
dramatis.
1.2
Perusahaan sebagai suatu sistem
Sistem adalah suatu kesatuan dari
unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena
merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa
untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan
masyarakat,maupun tanggung jawab sosial.
a. Kepada pemilik modal: pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
b. Kepada lembaga peneliti: membantu pendanaan.
c. Kepada pekerja: membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
d. Kepada konsumen: menyediakan barang dan jasa yang bagus.
e. Kepada pemerintah: membayar pajak.
a. Kepada pemilik modal: pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
b. Kepada lembaga peneliti: membantu pendanaan.
c. Kepada pekerja: membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
d. Kepada konsumen: menyediakan barang dan jasa yang bagus.
e. Kepada pemerintah: membayar pajak.
1.2.1. Sifat
Sistem Perusahaan
a.
Kompleks
b.
Sebagai
suatu kesatuan/ unit
c.
Sifatnya
beragam
d.
Saling tergantung
e.
Dinamis
1.2.2. Fungsi-fungsi
perusahaan
Ada dua fungsi
perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan
lancar, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. :
a. Fungsi Operasi Pembelian dan produksi, pemasaran,
keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi,
teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi
operasi penunjang.
b.Fungsi Manajemen Perencanaan, pengorganisasian, pengarah,
pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
1.2.3
Ciri-ciri Perusahaan
Mencerminkan kekhasan
yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikendali.
Ciri-ciri umumnya :
Ciri-ciri umumnya :
a. Operatif: adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi,
penyedia / distribusi barang dan jasa.
b. . Koordinatif: diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu
sama lain untuk mencapai tujuan.
c. Regular: untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan
yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
d. . Dinamis: lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan.
e. Formal: tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan
pendirian,
f. . Lokasi: perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu
kawasan yang secara geografis jelas.
g. . Pelayanan Bersyarat: keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan
misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
1.3 Lingkungan
Perusahaan
Keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang
mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
Pada
dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1.3.1
Lingkungan Eksternal
Lingkungan
eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan
perusaan.
Lingkungan
eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A.
Lingkungan
Eksternal Makro
Adalah
lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan uasaha.
Contoh:
-
Keadaan alam:
SDA, lingkungan
-
Politik dan
hamkam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan
hamkam negara dimana perusaah berada: menciptakan
-
Hukum
-
Perekonomian
-
Pendidikan dan
kebudayaan
-
Sosial dan
budaya
-
Kepundudukan
-
Hubungan
internasional
B.
Lingkungan
Eksternal Mikro
Adalah
lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan uasaha.
Contoh:
-
Pemasok/
supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
-
Perantara,
misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
produksi ke konsumen.
-
Teknologi :
yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja,peralatan metode, dll.
-
Pasar, sebagai
sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
1.3.2
Lingkungan
Internal
Adalah
faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi
hasil produksi.
Contoh:
-
Tenaga kerja
-
Peralatan dan
mesin
-
Permodalan (
pemilik,investor,pengelola dana)
-
Bahan
mentah,bahan setengah jad, pergudangan
-
System
informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
1.4 Kesimpulan
Perusahaan merupakan suatu organisasi atau lembaga yang menyediakan barang atau jasa. Yang disebabkan
karena kebutuhan manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus
melewati sebuah proses di suatu tempat. Sehingga inti dari perusahaan ialah
tempat melakukan proses sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan dari dua belah pihak,
pihak produsen/ perusahaan berupa laba maupun pihak konsumen berupa kepuasan
barang atau jasa. Dan adapun Komponen pertama dari konsep bisnis ini
adalah strategi inti (Core Strategy),
yang merupakan inti dari bagaimana suatu perusahaan memilih cara untuk
berkompetisi. Unsur-unsur dari strategi inti tersebut meliputi visi dan misi
bisnis, cakupan produk / pasar dan basis diferensiasi. Perusahaan adalah suatu
sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi
barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan
kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab sosial.
lingkungan perusahaan merupakan Keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. yang terbagi menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
lingkungan perusahaan merupakan Keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. yang terbagi menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
BAB
II
TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS
2.1 Pengertian
Tanggung Jawab Bisnis sosial
Tanggung jawab sosial pelaku bisnis
atau lebih dikenal di dunia multinasional sebagai Corporate Sosial
Responsibility (CSR). beberapa pengertian CSR menurut lembaga bisnis
international ataupun dari para pakar ekonomi bisnis:
1.
Menurut Bank Dunia CSR adalah komitmen
bisnis untuk berkontribusi berkelanjutan ekonomi pembangunan yang bekerja dengan
karyawan atau perwakilan mereka, masyarakat setempat dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kualitas hidup, dengan cara yang baik untuk bisnis
dan baik untuk pengembangan.
2.
Menurut Organisasi Ekonomi Uni Eropa CSR adalah
Konsep dimana perusahaan mengintegrasikan sosial dan
lingkungan kekhawatiran dalam operasi bisnis mereka dan dalam
interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan mereka atas dasar
sukarela.
3.
Ricky W. Griffin dan Michael W.Pustay menyebutkan
bahwa CSR adalah kumpulan kewajiban organisasi untuk melindungi
dan memajukan masyarakat di mana organisasi berada
4. Ada juga mengatakan bahwa tanggung jawab
sosial pelaku usaha adalah komitmen dan kemampuan dunia usaha
untuk melaksanakan hak dan kewajiban sosial terhadap lingkungan
sosialnya sebagai kerangka menciptakan masyarakat peduli (Caring
Society) dan kemitraan.(Bambang Wahyutomo,2003)
Dari beberapa definisi di atas bila ditilik lebih
jauh sebenarnya terkandung inti yang hampir sama, Tanggung jawab sosial suatu
perusahaan atau Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen usaha
untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan
dan komunitas lokal. Selain itu, Corporation Social Responsibility juga
merupakan konsep bahwa organisasi dan perusahaan memiliki suatu tanggung jawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan. Bentuk tanggung jawab yang
ada disesuaikan dengan objeknya masing-masing.
2.2
Area tanggung Jawab Sosial
2.2.1 Bertanggung
jawab terhadp masyarakat dan lingkungan
Ini menyangkut masalah polusi, kontaminasi zat-zat
berbahaya yang merusak udara, air, dan tanah ini disebabkan oleh gas buangan
knalpot mobil, motor, industry, semua ini dapat mengotori udara dan menyebabkan
hujan asam yang dapat merusak lingkungan.
2.2.2
Bertanggung jawab terhadap konsumen
Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan hak-hak
konsumen seperti the right to be safe, right to be informed, the right to
choose, dan the right to be heard. Dengan memperhatikan hak-hak konsumen ini,
maka akan dapat dicegah munculnya gejala consuumerisme, yaitu gejala action,
demonstrasi, perusakan, yang akan dilancarkan oleh konsumen, karena perlakuan
produsen yang tidak baik terhadap konsumen.
2.2.3
Tanggung Jawab Terhadap Investor
Para investor juga
memperhatikan masalah etik dan tanggung jawab dari perusahaan dimana mereka
melakukan investasi. Investor pasti tidak senang jika pimpinan perusahaan
melakukan manipulasi dalam pembukuan bisnis sehingga merugikan pihak investor.
2.2.4
Tanggung Jawab terhadap Karyawan
Para pengusaha mulai hati-hati dalam merekrut
karyawan, melatih dan menaikkan pangkat karyawannya, agar selalu mengait dengan
masalah perilaku, tanggung jawab, etika yang dijalankan oleh perusahaan. Tidak
dikehendaki adanya diskriminasi, pilih kasih dalam besarnya gaji, upah, masalah
suku, gender, agama, cacad fisik, pelecehan seksual, pekerja anak-anak, dan
sebagainya.
2.3
Etika Bisnis
2.3.1 Pengertian Etika Bisnis
Etika
bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan prilaku bisnis
yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran di sini
yang di maksud adalah etika standar yang secara umum dapat di terima dan diakui
prinsif-prinsif baik dalam masyarakat ,perusahaan maupun individu.
Lingkungn bisnis
|
Perilaku
|
organisasi
|
v
Lingkungan Bisnis Seringkali pada eksekutif perusahaan
di hadapan pada suatu dilemma yang menekannya,seperti misalnya harus menjual
kuota penejualan,menekan ongkos-ongkos ,peningkatan efisiensi dan bersaing.
v
Organisasi Secara umum,anggota organisasi
itu sendiri saling mempengaruhi satu dengan yang lain (proses interaktif). Di
pihak lain organisasi terhadap individu harus tetap berprilaku etis,misalnya
masalah pengupahan ,jam kerja maksimum.
v
Individu Seseorang yang memiliki filosofi
moral,dalam bekerja dan berinteraksi dngan sesama akan berprilaku etis
.prinsif-prinsifnya dapat dipelajari dari hasil interaksi dngan teman, keluarga
, kenalan.
Dalam bekerja, individu harus
memiliki tanggung jawab terhadaphasil pekerjaanya dengan menjaga kehormatan
profesinya.
Dalam decade terakhir
ini diributkan adanya pergeserasan dalam etika bisnis, yang dikatakan makin
merosot. Merosotnya rasa solidaritas, tanggung jawab sosial dan tingkat
kejujuran di kalangan kelompok bisnis, merupakan gejala yang paling parah.
Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral
yang dilakukan oleh seseorang. Keputusan etik ialah suatu hal yang benar
mengenai perilaku standar moral kedalam kegiatan bisnis.
Etika
bisnis mencangkup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi
uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur, dan sebagainya.
Orang yang menanam uang atau investor menginginkan managemen dapat mengelola
perusahaan dengan berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuantungan bagi
mereka. Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu dan
dapat dipercaya dan dengan harga yang layak. Para karyawan menginginkan agar
perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL
|
Etik
|
Peraturan
|
Aksi
Konsumen
|
Etik berasal dari perasaan kebenaraan yang ada pada tiap-tiap
hati sanubari manuisa.
Peraturan berasal dari pemerintah atau masyarakat.
Aksi konsumen terjadi pada ketidak puasan yang sudah
berlarut-larut dan menginginkan adanya suatu perbaikan , dan menimbulkan
gerakan kebaikan konsumerisme ataupun gerakan umum di masyarakat.
Pada mulanya tanggung jawab bisnis hanya untuk menghasilkan
laba bagi para pemilik. kemudian muncul
aksi yang menghendaki agar bisnis juga bertanggung jawab menghasilkan
dan menjual barang yang bermutu bagi masyarakat.
Contoh etika bisnis dalam praktek
sehari-hari adalah sebagai berikut :
·
Dalam hubungan antar
bisnis dengan konsumen suka digunakan promosi yang menyesatkan atau bahkan
menipu konsumen. Dalam ukuran sering kali digunakan ukuran yang sudah tidak
valid , sehingga berat suatu barang tidak sesuai dengan berat yang
sebenarnya.yang membahayakan keseh
·
Promosi untuk barang
kesehatan masyarakat,seperti alkohol,dan rokok.masalah ini sudah di tanganin
oleh pihak pemerintah.
·
Ada erusahaan besar
mencoba menekan perushan kecil,atau menekan pihak pemasok agar mau menekan
harga atau memberi korting lebih besar, jika tidak perusahaan tidak akan
memberi dari pemasok tersebut. Atau sebalikanya pihak pemasok besar mencoba
menekan perusahaan kecil, agar membeli barangnya dengan harga semaunya pemasok,
jika tidak barang tidak akan dikirim.
·
Promosi atau sponsor
yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, dokter atau pengacara sampai saat ini
memang masih belum terlihat dan ini merupakan salah satu etika bisnis dalam
bidang kesehatan.
·
Kadang-kadang
perusahaan memainkan trik-trik kotor dengan menyebarkan berita buruk tentang
perusahaan saingannya dengan tujuan ingin menjatuhkan perusahaan saingan
terdekat.
2.3.2
Etika berinteraksi
·
Interaksi dengan kosumen Perusahaan banyak berhubungan dengan konsumen
melalui bagaian marketing, misalnya iklan tidak boleh bersifat menipu orang.
·
Interaksi dengan produsen lain Dalam etika iklan,seyogyanya
sebuah iklan tidak boleh menjelekan produk perusahaan saingannya.
·
Iklan terhadap anak-anak Iklan yang
ditunjukan terhadap anak-anak atau iklan yang menggunakan artis anak-anak
,terpengaruh besar terhadap anak yang menonton
TV.
·
Iklan jasa provisional Adalah kurang etis, bila jasa provisional
memasang iklan di mas media,seperti iklan di dokter istimewa ,rumah sakit nomor
satu dengan perawat-perawat yang cekatan dan ramah.
·
Iklan rokok, Minuman yang memabukkan
iklan rokok dan minuman sudah dilarang oleh pemerintah dalam penampilannya di
media masa ataupun cetak, karena dianggap tidak baik oleh masyarakat. Dan
apabila ada iklan rokok, itu hanya menampilkan merek bukan menampilkan orang
yang beradegan merokok ataupun minuman yang memabukkan di dalam suatu iklan.
·
Etika dan suppliers Sering kali terjadi tekanan-tekanan kurang
etis dalam bisnis.misalnya pihak suppliers menekan pabrikan akan memesan barang
lebih bnayak, sebab ada kemungkinan pengiriman barang akan terlambat.
·
Etika terhadap saingan Kadang-kadang ada
produsen yang berbuat kurang etis terhadap saingan dengan menyebarkan rumor
bahwa produk saingan kurang bermutu.
·
Etika hubungan dengan karyawan Di dalam
perusahan ada aturan-aturan dan batas-batas etika yang mengatur hubungan atasan
–bawahan .
·
Etika hubungan dengan public Hubungan
dengan public harus di jaga sebaik mungkin agar selalu terpelihara dengan
harmonis.
2.4 Kesimpulan
Pelaksanaan tanggung jawab social bisnis atau pelaksanaan
etik dalam bisnis. Pelaksanaan etik termasuk masalah produksi barang dan jasa,
masalah distribusi, pemasangan iklan, pemberian harga, penjagaan kelestarian
lingkungan dari ancaman berbagai polusi dan sebagainya. Dunia bisnis harus
dapat menghasilkan keuntungan yang layak bagi para pemilik bisnis, tetapi harus
dalam batas-batas wajar yang tidak melanggar peraturan pemerintah. Harus
menjaga kelestarian lingkungan, tidak menggunakan sumber daya alam berlebihan,
tanpa menghiraukan efisiensi, dan menimbulkan polusi suara, air dan udara.
DAFTAR PUSTAKA
Nickels,
McHugh. Pengantar Bisnis: Understanding
Busines. Salemba Empat. Jakarta: 2009
Murti
Sumarni dan jhon Suprihanto,2014 Pengantar Bisnis ,edisi keenam , Liberty
jogyakarta
Buchari Alma.2014.Pengantar Bisnis Cetakan
ketujuhbelas .Alfabeta Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar