MAKALAH
EKONOMI MIKRO
PASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Oleh
:
1. Ni
Kadek Erina Purnamasari (1515151000)
2. I
Made Agus Pramana Putra (1515151009)
3. I
Gede Yudiantara (1515151018)
4. I
Made Andre Prana Cita (1515151021)
5. Irvan Triananda Perdana Pande (1414141000)
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM EKSTENSI
2016
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM EKSTENSI
2016
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami
dari kelompok 1 dapat menyelesaikan
makalah
Ekonomi Mikro yang berjudul “Pasar
Persaingan Monopolistis” ini tepat
pada waktunya. Kami juga tidak lupa mengucapkan terimakasih atas berbagai
pihak yang telah
mendukung kami didalam
pengerjaan makalah ini, baik itu dari dosen yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, serta teman-teman mahasiswa yang telah banyak
membantu kami
dalam pengerjaan makalah ini.
Kami
mohon maaf apabila ada kekurangan di dalam penysusunan
atau isi dari makalah ini,
semua kritik dan saran yang bersifat membangun di dalam menyempurnakan makalah
ini sangat kami harapkan. Atas kerjasama dan perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih.
Om Santih-Santih-Santih Om
Denpasar,
18 April 2016
Kelompok 1
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………ii
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………………….iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ……………………………...……………………………………...1
1.2
Rumusan Masalah …………………………………………………………………..1
1.3
Tujuan Penulisan …………………………………………………………………...2
1.4
Metode Penulisan` ………………………………………………………………….2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian dan Ciri-ciri Pasar Persaingan Monopolistis..…….…………………..3
2.2
Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistis……….……………………4
2.3
Penilaian Keatas Persaingan Monopolistis...………………………………….…..6
2.4
Persaingan Bukan Harga ……………………………………………………………8
2.5
Kelebihan dan Keburukan Pasar Persaingan Monopolistis ………………………….9
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan………..……………………………………………………………...10
3.2
Saran………………………. ……………………………………………………....10
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pasar persaingan monopolistik pada
dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu
persaingan sempurna dari monopoli. Pasar persaingan monopolistis dapat
didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated
product). Kurva permintaaan yang dihadapi oleh firma dalam persaingan
monopolistik adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi
elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna(kurva permintaan adalah
sejajar sumbu datar), yaitu kurva permintaan yang dihadapi suatu firma dalam
persaingan sempurna. Maka pada hakekatnya kurva permintaan keatas barang
produksi firma dalam persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara
sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan
monopolistik tidak bersifat elastis sempurna, kurva hasil penjualan marginal
(MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam persaingan monopolistik
kurva MR adalah sama dengan seperti yang terdapat dalam monopoli, yaitu kurva
tesebut terletak dibawah kurva permintaan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apakah Pengertian dan Ciri-ciri
Pasar Persaingan Monopolistis…?
1.2.2 Bagaimanakah Keseimbangan dalam
Pasar Persaingan Monopolistis…?
1.2.3 Bagaimanakah Penilaian Keatas Persaingan
Monopolistis…?
1.2.4 Apakah itu Persaingan Bukan
Harga…?
1.2.5 Apasajakah Kelebihan dan Keburukan
Pasar Persaingan Monopolistis…?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Agar kita dapat mengetahui tentang pengertian dan Ciri Pasar Persaingan Monopolistis.
1.3.2 Agar Kita Dapat
Mengetahui Bagaimanakah Keseimbangan dalam Pasar Persaingan Monopolistis
1.3.3 Agar Kita Dapat
Mengetahui Bagaimanakah Penilaian Keatas Persaingan Monopolistis
1.3.4 Agar Kita Dapat Mengetahui Apakah
itu Persaingan Bukan Harga
1.3.5 Agar Kita Dapat
Mengetahui Apa sajakah Kelebihan dan Keburukan Pasar Persaingan Monopolistis
1.4 METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan di
dalam penyusunan makalah ini yaitu metode studi pustaka yaitu mengumpulkan
materi dari sumber-sumber buku yang bersangkutan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Ø Pengertian
Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar
persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Pasar
persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua
jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh
sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan
unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna.
Ø Ciri-Ciri Persaingan Monopolistik
1.Terdapat Banyak Penjual.
Terdapat cukup
banyak penjual didalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian tidaklah
sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Perusahaan dalam pasaran
monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini
menyebabkan produksi sesuatu
perusahaan adalah sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam
keseluruhan pasar.
2. Barangnya
Bersifat Berbeda Corak.
Ciri ini
merupkan sifat yang penting didalam membedakan diantara pasar persaingan
monopolistis dan persaingan sempurna. Produksi dalam pasar persaingan
monopolistis berbeda coraknya (differentiated
product) dan secara fisik mudah dibedakan diantara produksi sesuatu Perusahaan dengan produksi
Perusahaan lainnya.
3.Perusahaan
Mempunyai
Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga.
Kekuasaan
mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis
bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated product.
Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai
barang sesuatu Perusahaan dan kurang
menyukai barang yang dihasilkan perusahaan lainnya. Maka apabila sesuatu perusahaan menaikkan
harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembelinya
tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
4.Kemasukan ke
dalam industri relatif mudah
Perusahaan yang akan
masuk dan menjalankan usaha didalam pasar persaingan monopolistis tidak akan
banyak mengalami kesukaran. Hambatan
yang dihadapi tidaklah seberat seperti didalam oligopoli dan monopoli. Tetapi
kemasukan tidaklah semudah seperti dalam pasar persaingan sempurna. Yang
pertama ialah karena modal yang diperlukan adalah relatif besar kalau
dibandingkan dengan mendirikan perusahaan
dalam pasar
persaingan sempurna. Yang kedua ialah karena perusahaan itu harus menghasilkan
barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia dipasar, dan
memprmosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan.
5.Persaingan dalam
Promosi Penjualan Sangat Aktif.
Keadaan
seperti ini adalah disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan yaitu
barang yang bersifat berbeda corak. Ini menimbulkan daya tarik yang sama para pembeli berbeda kepada
para pembeli lainnya. Maka untuk
mempengaruhi cita rasa para pembeli, para penusaha melakukan persaingn bukan
harga (nonprice competition).
Persaingan yang demikian itu antara lain adalah didalam memperbaiki mutu dan
desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat
penjualan yang menarik.
2.2 KESEIMBANGAN DALAM PASAR
PERSAINGAN MONOPILISTIS
Kurva permintaaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam
persaingan monopolistik adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli tetapi
elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna (kurva
permintaan adalah sejajar sumbu datar), yaitu kurva permintaan yang dihadapi
suatu perusahaan dalam persaingan
sempurna. Maka pada hakekatnya kurva permintaan keatas barang produksi perusahaan dalam
persaingan monopolistik adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit
(lebih mendatar dan bukan turun dengan curam).
Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:
i.
Apabila perusahaan menaikkan harga maka jumlah barang yang
dijualnya menjadi sangat berkurang.
ii.
Apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang
yang dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam
persaingan monopolistik tidak bersifat elastis sempurna, kurva hasil penjualan
marginal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam persaingan
monopolistik kurva MR adalah sama dengan seperti yang terdapat dalam monopoli,
yaitu kurva tesebut terletak dibawah kurva permintaan.
Ø Keseimbangan Jangaka Pendek
Oleh karena
kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai akibatnya
kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai
suatu firma dalam pasar persaingan monopolistis. Dalam persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi firma
adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.
Ø Keseimbangan Jangka Panjang
Dalam
persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan kepada firma-firma baru. Maka
keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah firma
di pasar. Sebagai akibatnya setiap firma akan menghadapi permintaan yang
semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan firma baru
akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan
marginal MR) kesebelah kiri. Kemasukan firma baru dan penggeseran kurva DD dan
MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga firma hanya memperoleh keuntungan
normal saja. Dengan demikian, seperti halnya dengan firma dalam pasar
persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistik setiap firma hanya mendapat
keuntungan normal didalam jangka panjang.
Ø Corak kegiatan firma dalam
persaingan monopolistik ketika mendapat
keuntungan normal adalah berbeda dengan corak kegiatan firma dalam persaingan
sempurna yang juga memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu adalah 1. Harga
dan ongkos produksi dipasar persaingan monopolistik lebih tinggi. 2. Kegitan
memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingkat yang
optimal (mencapai tingkat dimana ongkos produksi perunit adalah paling rendah).
2.3 Penilaian Keatas Pasar
Persaingan Monopolistis
Didalam bagian ini analisis yang dibuat
hanya meliputi penilaian keatas akibat-akibat persaingan monopolistik kepada
pengunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan tekhnologi dan
melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Salah satu kegiatan peting
yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis
adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam
bagian berikut.
1. Efisiensi
Dalam Menggunakan Sumber Daya
Untuk menilai sampai dimana efisiensi
pasar persaingan monopolistik didalam mengalokasikan sumber-sumber daya, akan
dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Walaupun perusahaan persaingan
sempurna dan perusahaan monopolistik
sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistik
ongkos produksi per
unit lebih
tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga
menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah dibawah tingkat yang
optimal).
2. Efisiensi
dan Diferensiasi Produk
Barang yang diproduksikan secara efisien sehngga dapat
dijual dengan harga murah maupun harga yang lebih mahal tetapi masyarakat dapat
menentukan barang yang akan dikonsumsinya dari pilihan jenis barang yang lebih
banyak, semua itu tergatung pada value
judgement masyarakat tersebut. Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang
murah, maka kekurangan pilihan tidak dipandang sebagai suatu yang merugikan.
Sebaliknya, apabila masyarakat menginginkan pilihan barang yang lebih banyak,
sehingga dapat dibuat pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi
tidaklah terlalu merisaukan mereka.
3. Perkembangan
Tekhnologi dan Inovasi
Pada
umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa bentuk pasar tersebut memberikan dorongan yang sangat
terbatas untuk melakukan perkembangan teknologi. Keuntungan yang melebihi
normal didalam jangka pendek dapat mendorong kepada kegiatan mengembangkan teknologi
tetapi dorongan tersebut adalah sangat lemah karena perusahaan-perusahaan menyadari
bahwa keuntungan yang diperoleh dari mengembangkan teknologi dan melakukan
inovasi tidak dapat bertahan dalam waktu yang lama. Keuntungan melebihi normal
yang diperoleh akan mendorong firma-firma lain untuk masuk ke industri
tersebut, dan ini terus berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak
ada lagi. Maka dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari
perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
4. Distribusi
Pendapatan
Persaingan
monopolistik mengakibatkan corak distribusi pendaptan yang sama sifatnya
seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi
pendapatan adalah seimbang. Karena tidak terdapat keuntungan yang
berlebih-lebihan dalam jangka panjang, maka pengusaha dan pemilik modal tidak
memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan. Disamping itu dalam pasar terdapat
banyak perusahaan, dan ini
berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan kepada jumlah pemilik
modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kecenderungan ini
ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar monopolistik menimbulkan corak
distribusi pendapatan yang lebih merata.
2.4. PERSAINGAN BUKAN HARGA
Persaingan bukan harga pada hakekatnya
mengandung arti usaha-usaha diluar perubahan harga yang dilakukan oleh firma
untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikannya.
Persaingan bukan-harga bertujuan untuk menggeser kurva permintaan ke kanan,
pergeseran itu berarti pada setiap tingkat harga, jumlah barang yang diminta
menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua
jenis :
(i) Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang yang sejenis tetapi
berbeda berbeda coraknya dengan produksi firma-firma lainnya
(ii) iklan
dan berbagai bentuk promosi penjualan.
Di dalam
persaingan monopolistis dan oligopoli, persaingan bukan-harga sangat aktif
dilakukan. Untuk monopoli alasannya yaitu : karena firma monopoli tidak
memiliki saingan. Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan-harga tidak di
lakukan karena barang yang diproduksi firma-firma adalah serupa atau identical. Sehingga para pembeli tidak
dapat mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh firma yang menjalankan
persaingan bukan-harga.
1. Diferensiasi Produk
Setiap
firma dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk memproduksikan barang
yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dibedakan dengan jelas dari
produksi firma-firma lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang
yang dihasilkan suatu industri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode dan
merk yang berbeda-beda. Terapatnya berbagai variasi dari suatu jenis barang adalah sifat istimewa
dari pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam pasar persaingan
sempurna.
Kepada
setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi daya
penarik khusus ke atas barang yang di produksikannya.Segolongan konsumen
tertentu akan lebih suka membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal)
dibandingkan dengan barang-barang yang sejenis yang dihasilkan
produsen-produsen lainnya. Dengan demikian diferasiasi produksi dapat
menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli
2. Promosi Penjualan Melalui Iklan
Didalam
perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan
adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya.
Tujuan perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan pengiklanan adalah sebagai
berikut :
a)
Untuk memberikan penerangan kepada
konsumen-konsumen mengenai barang yang diproduksikannya.
b)
Untuk menekankan bahwa barang yang
dihasilkannya adalah merupakan barang yang sangat baik.
c)
Untuk memelihara hubungan baik dengan
para konsumen.
d)
Dari ketiga jenis iklan ini yang biasa
di gunakan dalam pasar pesaingan monopolistik adalah jenis iklan pertama dan kedua. Iklan pertama
digunakan pada waktu firma memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru.
Sedangkan iklan jenis kedua digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar.
2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR
MONOPOLISTIK
Ø Kelebihan pasar monopolistik:
1. Banyaknya produsen di pasar
memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik
baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi
produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan
produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong
konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat
membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai
oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar
monopolistik.
Ø Kekurangan
pasar monopolistik:
1.
Pasar
monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.
Dibutuhkan
modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain
pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.
Pasar
ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh
konsumen.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Pasar
persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Pasar
persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua
jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh
seab itu sifat-sifatnya mengandung unsur sifat-sifat pasar monopoli, dan
unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Yang memiliki cirri-ciri utama yaitu terdapat banyak
penjual, barangnya bersifat berbeda corak, dapat mempengaruhi harga, kemasukan
relative mudah dan banyak melakukan persaingan bukan harga. Perusahaan juga
memiliki keseimbangan jangka pendek dan jangka panajang di dalam menghasilkan
keuntungan yang normal.
3.2
SARAN
Saran dari
kelopok kami yaitu kita sebagai mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang
pasar persaingan monopolistic dengan baik, sehingga mampu bersaingan dan
mewujudkan keuntungan normal jika akan ikut bergabung dan bersaingan di dalam
pasar monopolistic.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono.2000.Pengantar
Teori Mikroekonomi.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Sukirno,
Sadono.2012.Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Sarnowo,
Henry & Danang Sunyoto. 2011. Pengantar
Ilmu Ekonomi Mikro. Jakarta:CAPS
Partadiredja, Ace.1985. Pengantar Ekonomika. Yogyakarta : BPFE
Sudarman, Ari. 1992. Teori
Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar