1.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Jadi
disini tugas manajer pemasaran yaitu memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk kegiatan
yang sifatnya rutin, manajer pemasaran dapat mendelegasikan keputusan-keputusan
kepada staf atau bawahannya.
Dapat
dikatakan pula bahwa, pemasaran terdiri atas serangkaian prinsip untuk memilih
pasar sasaran (Target Market),
mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa pemuas
keinginan, memberi nilai pada konsumen dan laba bagi perusahaan. Maka orientasi
pemasaran yang seksama akan memajukan perusahaan.
Jenis-Jenis Pasar
·
Pasar Konsumen
Sekolompok pembeli yang
membeli barang untuk dikonsumsi, bukan dijual atau diproses lebih lanjut.
·
Pasar Industri
Pasar yang terdiri individu
dan lembaga atau organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi, baik
lansung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain kemudian dijual.
·
Pasar Penjual
Individu dan organisasi yang
membeli barang untuk dijual lagi atau disewakan untuk mendapatkan laba.
·
Pasar Pemerintah
Pasar dimana terdapat lembaga
pemerintah, seperti : departemen, direktorat, kantor dinas dan instansi lain.
1.2.Konsep-konsep dalam Pemasaran
Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan harus
diorganisasikan secara terpadu serta memerlukan suatu pelaksanaan manajemen
pemasaran yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan kesejahteraan
lingkuangan. Untuk mendukung pemasaran tersebut, secara umum terdapat 5 konsep
pemasaran:
1.
Konsep
produksi (The Production Concept)
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan
menyukai produk yang tersedia, selaras dengan kemampuannya. Oleh karenanya
manajemen harus berupaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi.
2.
Konsep
produk (The Product Concept)
Konsep ini mengandung pengertian bahwa,
konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kualitas dan prestasi terbaik
serta keistimewaan yang menonjol.
Pelaksanaan konsep produk ini perlu
persyaratan:
Ø Konsumen membeli produk tidak hanya sekedar
memenuhi kebutuhannya
Ø Konsumen menaruh perhatian pada kualitas produk
Ø Konsumen mengetahui tinggi rendahnya kualitas
dan perbedaan dalam penampilan diantara berbagai merk barang lain yang sejenis
Ø Konsumen bersedia membayar pada harga yang
layak sesuai dengan kualitas barang.
3.
Konsep
Penjualan (The Selling Concept)
Pengertian yang terkandung dalam konsep
penjualan adalah bahwa, konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk,
kecuali jika produsen mengupayakan promosi dan penjualan yang agresif. Jadi
dalam konsep ini terkandung dasar pemikiran:
Ø Tugas utama produsen adalah mencapai volume
penjualan yang setinggi-tingginya
Ø Konsumen harus didorong untuk membeli dengan
berbagai cara peningkatan penjualan
Ø Konsumen mungkin akan melakukan pembelian lagi
dan kalau tidak, masih ada konsumen yang lain.
Perusahaan
yang memakai konsep penjualan lebih mementingkan volume penjualan daripada
kepuasan konsumen. Untuk mencapai tingkat volume penjualan yang tinggi,
seringkali penjual tidak segan-segan mengutamakan cara yang kurang jujur untuk
mempengaruhi konsumen.
Konsep
penjualan ini dapat juga berhasil jika dipengaruhi kondisi sebagai berikut:
Ø Pembeli mengetahui bahwa kata-kata penjual
tidak sepenuhnya benar
Ø Pembeli yang kecewa atas produk, dengan cepat melupakan
kekecewaannya
Ø Pembeli yang kecewa tidak akan mengadu ke
Lembaga Konsumen dan tidak memberitahukan kekecewaanya kepada calon pembeli
yang lain
Ø Jumlah calon pembeli cukup banyak sehingga
penjual tidak perlu menciptakan pelanggan.
4.
Konsep
Pemasaran (The Marketing Concept)
Konsep pemasaran beranggapan bahwa, kunci
keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta pemberian kepuasan yang dinginkan
secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh pasar pesaingnya.
Dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep
Pemasaran yaitu:
Ø Pemuasan keinginan kelompok pembeli tertentu
adalah tugas perusahaan
Ø Untuk memuaskan keinginan konsumen tersebut,
diperlukan program riset pemasaran agar dpat diketahui pola keinginan pembeli
Ø Semua kegiatan untuk mempengaruhi pembeli harus
ditempatkan dibawah control pemasaran yang terintegrasi
Ø Kepuasan konsumen akan dapat menimbulkan
loyalitas dan kesan baik dari pembeli.
Apabila
perusahaan menganut konsep pemasaran, maka semua kegiatan akan diarahkan kepada
keinginan konsumen (consumer oriented).
Pada haketatnya, konsep pemasaran juga menginginkan volume penjualan yang
menguntungkan, tetapi laba yang diperoleh dari volume penjualan itu harus
diperoleh melalui kepuasan konsumen.
5.
Konsep
Pemasaran Kemasyarakatan (The Societal
Marketing Concept)
Konsep ini menyatakan bahwa,tugas perusahaan
adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada yang diberikan
oleh pesaing-pesaing perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan
dan mempertinggi kesejahteraan rakyat. Konsep ini mengupayakan untuk mejaga
kepentingan masyarakat dalam jangka panjang, di samping tujuan yang lain yaitu
memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Perbedaan Konsep Penjualan, Konsep Pemasaran,
dan Konsep Pemasaran Baru
|
1.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Terdapat
4 unsur dalam Marketing Mix yaitu:
produk, harga, promosi dan tempat (saluran distribusi) yang sering disebut 4p (product, price, promotion, place).
Untuk mencapai tujuan pemasaran, maka keempat unsure
tersebut harus saling mendukung satu dengan yang lain dengan kata lain,
manajemen harus berusaha agar variable-variabel Marketing Mix dapat terpadu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan.
Marketing Mix
adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran yaitu produk.
ü Produk
Yaitu
setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian,
permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan.
Banyak
contoh dalam pasar yang dapat kita sebutsebagai produk, misalnya mobil, music
dalam compact disk (cd), bahkan tempat wisata, pangkas rambut dan jasa.
Pengembangan
suatu produk harus didasari oleh pertimbangan adanya pembagian produk yaitu ada
3 bagian:
1.
Produk
inti (Core Product)
Disini harus diketahui apa sebenernya yang
dibutuhkan oleh konsumen . setiap produk tentu memiliki manfaat serta ciri-ciri
tertentu. Dalam hal ini penjual harus dapat menjual manfaat tersebut dan bukan
cirri pokok. Produk inti terdiri dari unsur: Manfaat inti.
Suatu contoh: -
konsumen membeli panas bukan gas
-
wanita membeli
kecantikan bukan kosmetik
-
nasabah
membeli keamanan bukan deposito
2.
Produk
berwujud (Tangible Product)
Perusahaan harus berusaha untuk mengubah produk
inti menjadi produk berwujud (tangible
product).
Misalkan
saja: computer, buku.
Dalam
produk berwujud ini terdapat lima cirri yaitu:
a.
Tingkat
mutu produk
b.
Model
produk
c.
Merk
produk
d.
Ciri-ciri
produk
e.
Kemasan
(pembungkus)
3.
Produk tambahan
(Augmentented Product)
Perusahaan harus dapat menawarkan manfaat dan
pelayanan tambahan. Dapat diberikan contoh: garansi, penerimaan barang ke
rumah.
Dalam
produk tambahan ini terdapat empat unsur yaitu:
Ø
Instalasi
Ø Jaminan
Ø Penyerahan dan Kredit
Ø
Pelayanan
Purna Jual
Ternyata
persaingan dewasa ini lebih menuju kea rah apa yang dapat ditambahkan
perusahaan pada produk yang dibuatnya dalam bentuk pembungkusan, iklan,
pelayanan, syarat penyerahan barang dan sebagainnya.
ü Penetapan
Harga
Dalam Marketing Mix harga merupakan satu-satunya komponen yang
menghasilkan pendapatan, sedangkan unsure lainnya dalam (Marketing Mix) menunjukan biaya. Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya.
Bagi perusahaan penetapah harga bukan merupakan pekerjaan yang
mudah. Seringkali perusahaan menetapkan harga terlalu berorientasi pada biaya
dan kurang menijau perubahan pasar. Suatu harga umumnya ditetapkan bertujuan
untuk:
Ø Meningkatkan penjualan
Ø Mempertahankan dan memperbaiki market share
Ø Menstabilkan tingkat harga
Ø Mengembalikan investasi
Ø
Mencapai
laba maksimum
Penetapan
harga bagi perusahaan perdagangan yang membeli barang jadi dan menjualnya dalam
bentuk yang sama tidak serumit seperti pada perusahaan industry yang memproses
bahan mentah sampai produk jadi.
ü Pemilihan Saluran Distribusi
Untuk memperluas daerag pemasaran dan agar produk cepat tersebar ke
konsumen, maka perusahaan perlu segera menetapkan penggunaan saluran
distribusi.
Definsi
(1)
Saluran
distribusi suatu produk adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industry
pemakai
(2)
Saluran
distribusi merupakan struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar
perusahaan yang terdiri dari agen, pedagang besar dan pengecer melalui suatu
produk atau jasa dipasaran.
Fungsi Saluran Distribusi:
Ø
Mengumpulkan
informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan memudahkan pertukaran
Ø Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi
mengenai tawaran
Ø Melakukan pencarian dan berkomunikasi dengan
calom pembeli
Ø Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan
kebutuhan pembeli
Ø Mengusahakan perundingan untuk mencapai
persetujuan akhir atas harga dan ketentuan lainnya mengenai tawaran agar
perpindahan pemilikan dapat terjadi
Ø Melaksanakan pengangkutan dan penyimpanan
produk
Ø Mengatur distribusi dana untuk menutup biaya
saluran distribusi
Ø Menerima resiko dalam hubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan saluran pemasaran
ü Mempromosikan Produk
Pemasaran pada masa sekarang ini tidak cukup hanya dengan
pengembangan produk, peningkatan kualitas, penetapan harga yang terjangkau atau
penyaluran produk yang tepat, tetapi terlebih lagi produsen harus dapat
berkomunikasi dengan langganannya. Hal ini bisa dilakukan misalnya dengan
promosi, atau dengan melatih para tenaga penjual agar dapat menyampaikan pesan
produsen tentang produk yang dijualnya.
Jika dapat dikatakan bahwa, promosi mencakup semua kegiatan
perusahaan untuk memperkenalkan produk dan bertujuan agar konsumen tertarik
untuk membelinya. Apabila perlu dilakukan dengan cara membujuk konsumen agar
segera melakukan transaksi pembelian produk. Seperti yang kita ketahui bahwa
promosi merupakan salah satu komponen marketing
mix yang sangat penting untuk mendorong permintaan.
1.4 Pemasaran Jasa
Definisi
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat
diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu. Produksinya dapat atau
tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Menurut pendapat lain
Lam, Hair dan McDaniel (2001:482) mendefinisikan jasa sebagai hasil dari usaha
penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau objek. Jasa meliputi
suatu perbuatan, suatu kinerja, atau suatu upaya yang tidak bisa diproses
secara fisik
Payne (2000:12) merumuskan jasa sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah
elemen (nilai dan manfaat) intangible yang berkaitan dengannya, yang
melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik
dan tidak menghasilkan perubahan kepemilikan dalam kondisi bisa saja muncul dan
produksi suatu jasa atau bisa juga tidak berkaitan dengan produk fisik. Jasa
merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Contohnya : bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga
pendidikan, dan lain-lain.
Karakteristik jasa
Pada
mulanya pemasaran hanya dihubungkan dengan penjualan produk fisik seperti buku,
sabun, televisi, sepeda, mobil dan sebagainnya. Namun pada saat sekarang ini
pemasaran jasa sudah banyak dijalankan. Jasa yang dipasarkan disini berupa ide,
gagasan, tempat dan manusia. Secara nyata dapat kita lihat adanya bidang
penawaran jasa seperti:
Ø Perbankan
Ø Hotel/pariwisata
Ø Rumah
sakit
Ø Biro
jasa komputer
Ø Notaris
Ø Pengacara,
dan sebagainnya
Jasa memiliki 4 karakteristik
a.
Tidak berwujud
Maksudnya
tidak dapat diciptakan dan dilihat sebelum dikonsumsikan. Disini pembeli harus
mempunyai keyakinan penuh kepada penjual/pembeli jasa. Untuk itu penjual jasa
harus dapat meningkatkan kewujudan jasa dengan cara lebih memperlihatkan
manfaat jasa tersebut.
b.
Tidak dapat dipisahkan
atau tidak dapat diwakilkan
Dalam
hal ini bisa kita lihat bahwa jasa selalu melekat pada sumbernya, misalkan saja
kita ingin melihat pertunjukan wayang kulit yang akan dipentaskan oleh seorang
dalang tertentu yang menjadi favorit kita. Maka akan menjadi berbeda apabila
ternyata dalang itu berhalangan dan digantikan oleh dalang lain. Bisa jadi
penonton akan kecewa.
c.
Tidak tahan lama
Maksudnya
jasa itu tidak seperti produk fisik, misalnya kita bisa membelinya sekarang
untuk persediaan bulan depan. Tetapi jasa akan mempunyai nilai disaat pembeli
jasa membutuhkan pelayanan. Oleh karena itu seringkali permintaan akan jasa berfluktuasi.
Sebagai contohnya, orang pergi ke dokter hanya pada saat merasa sakit dan jasa
dokter tersebut akan mempunyai nilai bagi pasien yang sedang sakit.
d.
Aneka ragam
Ternyata
harga atau tarip suatu jasa yang sama bisa beraneka ragam, seperti misalnya,
tarip jasa dokter, tarip pangkas rambut di salon, juga tarip jasa pengacara
atau advokat. Hal ini sangat tergantung siapa yang memberi layanan jasa dan
dimana layanan jasa tersebut diberikan.
Strategi Pemasaran
Jasa
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan
terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Tujuan akhir dan
konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer Statisfaction”).
Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut
kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta
kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi
kebutuhan pelanggan. Sebelum meluncurkan suatu produk baru ke pasar, sebuah
perusahaan hendaknya merancang suatu strategi yang baik untuk produk
tersebut agar produk yang dihasilkannya dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
Strategi pemasaran adalah rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar,
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, yang didasarkan pada riset
pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan
serta distribusi. Salah satu strategi pemasaran yang dapat diambil oleh
perusahaan adalah bauran pemasaran (marketing
mix).
1.5 KESIMPULAN
Pemasaran
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. . Proses dalam pemenuhan
kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan harus
diorganisasikan secara terpadu serta memerlukan suatu pelaksanaan manajemen
pemasaran yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan kesejahteraan
lingkuangan. Manajemen pemasaran adalah analisis, perencana, pelaksanaan dan
pengendalian atas program yang direncanakan untuk menciptakan, membentuk dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran (target buyer) dengan maksud untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasinya. Untuk mencapai tujuan pemasaran, maka
keempat unsur bauran pemasaran 4p (product,
price, promotion, place) tersebut harus saling mendukung satu dengan yang
lain.
II.FUNGSI KEUANGAN
2.1 Pengertian Pembelanjaan
Pembelanjaan perusahaan
diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk
mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang
paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut
seefisien mungkin (Bambang Riyanto, 2002).
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa, fungsi pembelanjaan dalam
perusahaan meliputi:
-
Fungsi pengalokasian dana
-
Fungsi pemenuhan kebutuhan
dana
Dalam hal ini manajer keuangan perusahaan harus dapat melaksanakan
efisiensi dengan baik dalam fungsi pengalokasian dana maupun fungsi pemenuhan
kebutuhan dana. Perusahaan dapat secara internal memenuhi kebutuhan akan dana, yaitu
dengan menggunakan keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang
ditahan, atau dapat pula menggunakan penyusutan aktiva tetap (pembelanjaan
intensif). Perusahaan dapat pula menggunakan sumber dari luar perusahaan
(sumber ekstern) yaitu sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal
dari pemilik, penjualan obligasi, kredit bank atau penerbitan saham baru.
Pembelanjaan Pasif
Merupakan aktivitas perusahaan dalam
mencari sumber dana dan dana yang diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya
paling menguntungkan.
Pembelanjaan aktif
Merupakan upaya untuk menyerahkan
dana kepada debitur atau menanamkannya dalam surat-surat berharga secara
efisien.
Disini pemilihan susunan kualitatif dari aktiva akan menentukan struktur
kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan kualitatif dan pasiva akan
menentukan menentukan struktur finansial dan struktur modal perusahaan.
2.2 Sumber-sumber Modal
Pada dasarnya terdapat dua kelompok
modal yang menjadi sumber dana bagi perusahaan, yaitu modal asing/luar dan modal sendiri.
Modal asing/luar adalah modal yang diperoleh perusahaan dari
pinjaman-pinjaman yang akan dioperasikan perusahaan dalam waktu tertentu saja.
Karena harus dikembalikan dengan disertai bunga. Modal sendiri adalah modal
yang dimasukkan oleh para pemilik perusahaan, yang seterusnya akan dioperasikan
perusahaan selama masih berjalan. Atas jasa modal sendiri dalam perusahaan maka
diperoleh balas jasa berupa pembagian keuntungan dari hasil usaha perusahaan.
Modal sendiri masih dibedakan menjadi dua yaitu bersumber dari perusahaan dan
dari dalam perusahaan. Modal yang dari luar disebut modal saham/sero (dalam
perusahaan bukan PT disebut modal), sedangkan yang dari dalam merupakan saldo
keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
Modal Asing
Modal
asing jangka pendek, hutang atau modal asing jangka pendek adalah kredit
rekening Koran, kredit penjual, kredit pembeli dan kredit wesel:
1. Kredit Rekening Koran
Kredit Rekening Koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada
perusahaan dengan batas plafond tertentu, yang oleh perusahaan tidak diambil
sekaligus tetapi sebagaian demi sebagaian sesuai dengan kebutuhannya dengan
bunga yang dibayar hanya terhadap jumlah uang yang telah diambil saja, meskipun
perusahaan meminjam lebih dari jumlah tersebut.
2. Kredit Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi
apabila penjualan produk dilakukan secara kredit. Selama itu pembeli dapat
dikatakan menerima kredit penjual dari penjual.
3. Kredit Pembeli
Adalah kredit yang diberikan oleh pembeli kepada penyedia bahan
mentahnya atau barang lain.
Modal
asing/hutang jangka menengah bentuk utamanya adalah:
1. Term Loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari
10 tahun
2. Leasng
Modal
asing/hutang jangka panjang bentuk utamanya adalah:
1.
Pinjaman Obligasi
Jangka waktu didasarkan pada:
- Jangka waktu pinjaman kredit hendaknya
disesuaikan dengan jangka waktu penggunaanya dalam perusahaan.
- Jumlah ansuran harus disesuaikan dengan jumlah
penyusutan dan aktiva tetap yang dibelanjai dengan kredit obligasi.
Apabila sistem pelunasannya sekaligus disebut SINKING FUNGS SYSTEM sedang kalau berangsur-angsur disebut AMORTIZATION SYSTEM.
Jenis
Obligasi antara lain:
Ø
Obligasi Biasa (Bonds)
Obligasi yang bunga/kuponnya tetap dibayar
debitur pada waktu tertentu.
Ø
Obligasi Pendapatan (Income Bonds)
Obligasi yang bunganya dibayar pada waktu
debitur mendapat keuntungan.
Ø
Obligasi yang dapat
ditukarkan (Convertible Bonds)
Obligasi yang memberi kesempatan kepada
pemegang surat obligasi untuk menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang
bersangkutan.
2.
Pinjaman Hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang terhadapt
barang tak bergerak agar barang itu bisa dijual untuk menutup tagihannya bila
tak bisa membayar.
modal sendiri
adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dalam berbagai macam
bentuk. Menurut bentuk hukum:
Ø
PT adalah modal saham
Ø
Firma adalah modal yang
berasal dari anggota firma
Ø
CV adalah modal dari
anggota bekerja dan anggota diam
Ø
Perusahaan Perorangan
adalah modal yang berasal dari pemilik
Ø
Koperasi adalah modal yang
berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib
Modal
sendiri dalam PT terdiri dari:
Ø
Modal saham
Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu PT.
Adapun jenis-jenis saham adalah sebagai berikut:
ü
Saham biasa
Pemegang biasa akan mendapat deviden pada
akhir tahun pembukuan hanya kalau perusahaan tersebut mendapat keuntungan.
Adapun fungsi saham biasa dalam perusahaan:
Ø
Sebagai alat untuk
membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan akan
modal permanen.
Ø
Sebagai alat untuk
menentukan pembagian laba
Ø
Sebagai alat untuk
mengadakan fusi atau kombinasi dari perusahaan
Ø
Sebagai alat untuk
menguasai perusahaan.
ü
Saham preferen
Perbedaan antara saham biasa dengan saham preferen
adalah saham biasa mempunyai hak suara sedangkan saham preferen tidak mempunyai
hak suara. Adapun persamaan antara saham biasa dengan saham preferen adalah
bahwa pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen hanya berhak menerima
deviden apabila perusahaan mendapat keuntungan.
ü
Saham preferen kumulatif
Perbedaan dengan saham preferen hanya
terletak pada adanya hak kumulatif pada saham preferen kumulatif. Besarnya
deviden dari saham preferen kumulatif pun dinyatakan dalam persentase tertentu
dari nilai nominalnya.
Ø
Cadangan
Tidak semua cadangan termasuk dalam
pengertian modal sendiri. Cadangan yang termasuk dalam modal sendiri:
- Cadangan Ekspansi
- Cadangan Modal Kerja
- Cadangan Selisih Kurs
- Cadangan Umum
Cadangan yang tidak termasuk ke dalam modal
sendiri:
Ø
Cadangan
depresiasi/akumulasi depresiasi
Ø
Cadangan piutang ragu-ragu
Ø
Cadangan yang bersifat
hutang
Di dalam
PT terdapat:
a.
Cadangan rahasia
Adalah cadangan yang
jumlahnya tidak nampak dalam neraca dan jumlahnya tidak mudah diketahui.
- Cadangan diam
Adalah cadangan yang jumlahnya tidak nampak
dalam neraca tetapi dapat diduga adanya nilai cadangan dalam perusahaan.
Cadangan
Diam dan Rahasia pada prinsipnya dapat dibentuk dengan cara sebagai berikut:
- Mengadakan penilaian yang lebih rendah pos-pos
aktiva daripada nilai yang sebenarnya.
- Mengadakan penilaian yang lebih tinggi pos-pos
hutang daripada nilai yang sebenarnya.
Sebaiknya
perusahaan membentuk cadangan rahasia jika ingin diketahui oleh pihak luar.
Ø
Laba Ditahan
Apabila perusahaan memperoleh laba tetapi
belum mempunyai tujuan mengenai penggunaan laba itu maka disebut Laba Ditahan.
Di dalam Neraca sering cadangan dan laba ditahan dijadikan satu dalam pos Retained Earning atau pos-pos sisa-sisa
laba. Adalnya laba akan memperbesar modal sendiri sedangkan jika rugi akan
memperkecil modal sendiri.
2.3 Cara Pemenuhan Kebutuhan Modal
Cara
pemenuhan kebutuhan dana pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Pemenuhan kebutuhan dana secara
sendiri-sendiri dengan kebutuhan masing-masing aktiva yang akan dibiayai,
disebut juga Pembelanjaan Parsial.
Pemenuhan kebutuhan dana secara
keseluruhan dengan memandang semua kebutuhan sebagai satu kesatuan dan satu
kelompok. Disebut juga sistem Pembelanjaan
Total.
Modal dana yang sifatnya konstan
disebut modal konstan dan modal dana yang berubah-ubah disebut modal variabel.
Faktor konstan dan variabel ini terdapat pada aktiva lancer dan tetap. Faktor
konstan dari dana yang ditanamkan dalam aktiva lancer disebut aktiva lancer
permanen/modal kerja permanen.
Pedoman Kebutuhan dana ditinjau dari sudut likuiditas dan rentabilitas
Pedoman
pembelanjaan sebagai berikut:
- Untuk aktiva lancar hendaknya dibiayai dengan
kredit jangka pendek yang jangka waktu atau umurnya tak lebih pendek
daripada terikatnya dalam aktiva lancer tersebut.
- Untuk aktiva tetap yang tidak berputas (tanah)
pada prinsipnya dibiayai dengan modal sendiri, karena untuk jenis aktiva
ini tidak diadakan depresiasi
- Untuk aktiva tetap tidak berputas secara
berangsur-angsur (gedung, mesin, kendaraan dan sebagainnya) dapat dibiayai
dengan kredit jangka panjang atau modal sendiri.
Pedoman
pembelanjaan ditinjau dari sudut likuiditas sebagai berikut:
1.
Kebutuhan dana yang permanen
(media konstan)
Pada prinsipnya harus dibiayai dengan modal
sendiri atau kredit jangka panjang.
2.
Kebutuhan dana yang
berubah-ubah jumlahnya disaat inti konstan (modal variabel)
Pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka
pendek yang jangka waktunya tidak lebih pendek daripada kebutuhannya.
Masalah optimum modal adalah
masalah pemenuhan kebutuhan dana, mana yang lebih menguntungkan antara
pemenuhan dengan kredit jangka pendek dana kredit jangka panjang atau kombinasi
beberapa bagian dana yang dipenuhi dengan kredit jangka panjang.
Pemenuhan Kebutuhan dana Ditinjau dari Sudut Sovabilitas dan
Rentabilitas
Prof.Dr.Njoo
Hong Hwie mengemukakan skema pembelanjaan dari sudut sonvabilitas
1.
Modal dari dari golongan
pesimis tulen ditarik dengan memberikan hak preferen atas barang-barang
tertentu dari perusahaan hipotik atau gadai
2.
Golongan pesimis biasa,
dapat ditarik dengan menempatkan mereka sebagai kreditur, tetapi tidak disertai
hak preferen sehingga dapat digolongkan dengan kreditur konkuren
3.
Modal dari golongan optimis
tulen, ditarik supaya mereka turut mengambil di dalam perusahaan, yang tidak
mempunyai hak preferen
4. Modal dari golongan optimis biasa ditarik supaya mereka turut mengambil
bagian dalam perusahaan, tetapi mempunyai hak preferen (peserta preferen)
Perimbangan antara besarnya
modal asing dan modal sendiri akan mempunyai efek tingkat solvabilitas
perusahaan yang bersangkutan. Hubungan antara reabilitas dan solvabilitas dalam
penarikan modal: Kepentingan solvabilitas adalah sesuai dengan kepentingan
rentabilitas modal sendiri dan pada keadaan lain kepentingan solvabilitas
bertentangan dengan rentabilitas modal sendiri.
2.4 KESIMPULAN
Tersedia dana yang cukup
merupakan suatu syarat agar perusahaan dapat melaksanakan berbagai kegiatan
sehari-hari dengan lancer. Cukup berati tidak kekurangan dana dan tidak kelebihan
dana. Kekurangan dana dapat mengakibatkan pembelian bahan baku atau barang
dagangan serta pembayaran lainnya dapat terganggu. Sebaliknya apabila kelebihan
dana dapat mengakibatkan investasi perusahaan terlalu besar. Hal itu
selanjutnya menimbulkan beban tetap yang besar dari waktu ke waktu. Agar dana
dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukup, maka sisi lain dituntut adanya
pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber-sumber dama. Tepat dalam
artian jumlah maupun kualitas (tepat waktu maupun tinggi rendahnya biaya yang
ditanggung). Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat ditentukan/dipilih
apakah sumber dana dari modal asing (jangka pendek atau jangka panjang) atau
sumber dari modal sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarni,
murti. 2014. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Penerbit Liberty Yogyakarta.
Lamb,
Charles W dan Hair, Joseph F, 2001, Pemasaran, buku 1, Jakarta,
Salemba Empat
Tjiptono, Fandy, 2005, Pemasaran Jasa, Edisi-1, Banyumedia, Malang-Jakarta Tim
Tjiptono, Fandy, 2005, Pemasaran Jasa, Edisi-1, Banyumedia, Malang-Jakarta Tim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar